Bandung – Di balik deretan perbukitan hijau dan hawa sejuk pegunungan Bandung Utara, tersimpan sebuah mahakarya alam yang menjanjikan ketenangan dan keajaiban visual, Tebing Keraton.
Terletak di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Dago Atas, tebing ini menjadi primadona baru bagi wisatawan yang mencari suasana damai sekaligus pemandangan spektakuler.
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat pagi hari, ketika kabut perlahan naik dari lembah dan menari di atas hutan pinus.
Inilah momen ketika alam berbicara lewat sunyi dan keindahan yang sulit digambarkan kata-kata.
Tebing Keraton menyuguhkan lanskap menakjubkan dari ketinggian. Dari ujung tebing yang menjorok keluar, pengunjung bisa memandang luas ke arah hamparan hutan pinus yang seakan tak berujung.
Ketika kabut turun, seluruh area berubah menjadi pemandangan bak negeri dongeng langit berselimut kabut, pepohonan diselimuti embun, dan cahaya matahari yang menembus samar menciptakan siluet magis.
Banyak yang datang ke sini bukan sekadar untuk berfoto, melainkan juga untuk mencari ketenangan batin dan merenungi hidup dalam suasana hening.
Baca juga:
🔗 Senja di Pulau Wakai: Ketika Langit, Laut, dan Jiwa Menyatu
Nama “Keraton” sendiri memunculkan rasa penasaran. Menurut cerita warga sekitar, dulunya tempat ini dikenal oleh para pendaki dan fotografer lokal sebagai lokasi yang memiliki “pemandangan kerajaan” karena kemegahan panorama yang terlihat dari atas.
Seiring waktu, nama Tebing Keraton melekat sebagai identitas, menggambarkan kemuliaan dan keanggunan tempat ini.
Ada juga kisah-kisah mistis yang beredar, namun semuanya bermuara pada satu hal: tempat ini istimewa dan sakral bagi alam.
Tak heran jika Tebing Keraton menjadi tempat favorit para fotografer lanskap. Saat sunrise atau kabut mulai naik, cahaya alami dan komposisi alam yang unik menciptakan suasana dramatis.
Banyak hasil jepretan dari sini menjadi viral di media sosial karena visualnya yang menyihir mata.
Para pejalan kaki dan pecinta alam juga menjadikan Tebing Keraton sebagai lokasi pelepas lelah dari hiruk-pikuk kota.
Meditasi, membaca buku, atau sekadar duduk menikmati udara segar adalah kegiatan yang sering dilakukan di sini.
Untuk mencapai Tebing Keraton, pengunjung bisa memulai perjalanan dari Dago Pakar dan melanjutkan ke arah Tahura Ir. H. Djuanda.
Akses jalan menuju lokasi cukup menanjak dan berliku, sehingga disarankan menggunakan kendaraan dalam kondisi prima. Kendaraan roda dua lebih fleksibel, namun mobil juga bisa sampai ke area parkir atas.
Dari tempat parkir, pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 5–10 menit menuju lokasi utama.
Tips Berkunjung:
Baca juga:
🔗 Bukit Campuhan Ubud: Jalur Sunyi Penuh Kedamaian di Pelukan Alam Bali
Hanya sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Bandung, Tebing Keraton menawarkan pelarian singkat yang sempurna bagi jiwa yang lelah.
Di sini, waktu seolah melambat. Kabut yang naik perlahan, hutan yang menghampar tenang, dan udara yang menembus paru-paru dengan kesegaran alami semuanya menyatu menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
Jika kamu sedang mencari tempat untuk menenangkan pikiran, menyatu dengan alam, atau sekadar mengagumi keindahan semesta, maka Tebing Keraton adalah jawaban yang menunggumu dalam diam, di ketinggian.