Kopi Pagi Bersama Tokoh Masyarakat Makassar Menjelang Musda Partai Hanura di Makassar

Brigjen Pol (Purn) Dr. Drs. Adeni Muhan Daeng Pabali duduk bersama tokoh-tokoh masyarakat Makassar dalam suasana santai sambil menikmati kopi pagi.
Brigjen Pol (Purn) Dr. Drs. Adeni Muhan Daeng Pabali, M.M., menggelar kegiatan kopi pagi bersama sejumlah tokoh masyarakat Kota Makassar. (Foto: Dokumentasi)

Setiap Orang adalah Guru
Setiap Tempat adalah Sekolah
Setiap Gerak adalah Tarian
Setiap Suara adalah Nyanyian

Oleh karena itu, tak ada satu pun pengalaman kita yang sia-sia. Semuanya bermanfaat pada waktu dan tempat yang tepat.

Suasana Hangat Menjelang Musda

Makassar — Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, Brigjen Pol (Purn) Dr. Drs. Adeni Muhan Daeng Pabali, M.M., menggelar kegiatan kopi pagi bersama sejumlah tokoh masyarakat Kota Makassar.

Pertemuan ini menjadi ruang berbagi pandangan, gagasan, dan semangat kebangsaan menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Hanura yang akan digelar di Makassar.

Dengan prinsip hidup yang selalu ia pegang teguh “Setiap Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah, Setiap Gerak adalah Tarian, dan Setiap Suara adalah Nyanyian” tokoh yang dikenal rendah hati ini terus memberi inspirasi kepada banyak pihak.

Dalam diskusi santai tersebut, beliau menekankan pentingnya merawat nilai-nilai kearifan lokal, membangun kolaborasi lintas generasi, serta menjaga integritas dalam organisasi maupun kehidupan bermasyarakat.

Kehadirannya dalam momentum Musda bukan sekadar simbol dari seorang tokoh senior, tetapi juga mencerminkan dedikasi untuk terus membimbing dan menjadi teladan dalam dunia politik yang sehat dan beretika.

“Tidak ada ruang kosong dalam hidup untuk berhenti belajar. Kita semua adalah murid dalam kehidupan ini,” ungkap Adeni sambil menyeruput kopi hitam khas Bugis.

Sebagai Plt. Ketua DPD Partai Hanura Sulawesi Selatan, Adeni menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya mempererat hubungan antar tokoh dan simpatisan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa ruang belajar bisa tumbuh dari percakapan yang tulus bahkan dari secangkir kopi di pagi hari.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) memiliki visi besar, yakni “Terwujudnya bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.”

Visi luhur ini menjadi pijakan dalam setiap langkah perjuangan partai. Untuk mewujudkannya, Hanura menetapkan sejumlah misi strategis yang mencerminkan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi, keadilan sosial, dan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, misi tersebut juga menjadi bagian dari upaya memperkuat struktur organisasi dan mendorong proses kaderisasi partai secara berkelanjutan.

Politik sebagai Sarana Pengabdian, Bukan Ambisi Pribadi

Dalam perbincangan hangat pagi itu, Adeni menegaskan bahwa politik sejatinya adalah alat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan sekadar panggung untuk memenuhi ambisi pribadi.

Ia mengajak seluruh kader dan tokoh yang hadir untuk mengembalikan ruh politik pada nilai-nilai pengabdian dan pelayanan.

Menurutnya, politik yang sehat lahir dari ketulusan hati, bukan semata-mata dari kalkulasi kekuasaan.

Baca juga:
🔗 Koordinasi dan Konsolidasi Kader HANURA Sulsel: Persiapan Musda dan Muscab 2025

Warisan Nilai Lokal dan Pendidikan Karakter

Sebagai tokoh yang tumbuh besar dalam budaya Bugis-Makassar, Adeni tak henti menekankan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai lokal sebagai fondasi pendidikan karakter.

Prinsip hidupnya bahwa setiap orang bisa menjadi guru dan setiap tempat adalah sekolah berakar dari kearifan lokal yang menjunjung tinggi pengalaman hidup sebagai sumber pembelajaran otentik.

Dalam setiap interaksi, ia mengajak masyarakat untuk tidak meremehkan hal-hal kecil, sebab dari situlah kebijaksanaan sejati lahir.

Membangun Jembatan Antar Generasi

Momen kopi pagi itu juga dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi antara generasi senior dan generasi muda.

Adeni menaruh harapan besar kepada para penerus bangsa agar mengambil tongkat estafet perjuangan dengan cara yang bermartabat.

Ia meyakini bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang menghormati para pendahulunya, sekaligus memberi ruang bagi regenerasi yang sehat dan terarah.


Dialog terbuka dan saling mendengarkan menjadi kunci dalam membangun masa depan bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *