Benteng Tolukko, Jejak Sejarah Portugis di Ternate yang Masih Tegak Berdiri

Pemandangan Benteng Tolukko di Ternate dengan latar laut dan taman hijau yang asri, destinasi wisata sejarah peninggalan Portugis
Benteng Tolukko, peninggalan Portugis abad ke-16, kini menjadi ikon wisata sejarah Ternate dengan panorama laut dan taman yang memikat

Ternate, Di tengah pesona alam dan budaya Maluku Utara, Benteng Tolukko tetap menjadi ikon sejarah yang tak lekang oleh waktu. Baru-baru ini, pemerintah setempat melakukan penambahan fasilitas wisata dan program edukasi untuk meningkatkan kunjungan ke situs bersejarah ini.

Fasilitas Baru dengan Nuansa Kolonial

Benteng yang dibangun Portugis pada 1540 ini kini dilengkapi spot foto interaktif bertema kolonial, lengkap dengan replika meriam dan patung penjaga benteng yang memperkaya pengalaman berfoto pengunjung. 

 

Selain itu, pemasangan lampu sorot di sekeliling benteng memungkinkan wisatawan menikmati keindahan arsitekturnya di malam hari, menciptakan atmosfer magis yang instagramable.

Edukasi Sejarah dari Portugis hingga Belanda

Update terbaru dari Dinas Pariwisata Ternate menyebutkan, Benteng Tolukko kini memiliki pemandu wisata bersertifikat yang siap menjelaskan detail sejarah, mulai dari peran Portugis, Spanyol, hingga Belanda dalam memperebutkan rempah-rempah di Maluku. 

 

Untuk mendukung wisata edukasi, juga tersedia museum mini di dalam benteng yang memamerkan artefak abad ke-16, seperti gerabah kuno dan dokumen perdagangan rempah.

Jelajah Malam dengan Sentuhan Teater Sejarah

Benteng Tolukko, peninggalan Portugis abad ke-16 di Ternate yang menjadi saksi sejarah perdagangan rempah dan kolonialisme
Benteng Tolukko, saksi bisu kejayaan rempah dan kolonialisme di Ternate. Dibangun oleh Portugis pada abad ke-16, benteng ini kini menjadi destinasi wisata sejarah yang memikat

Tak hanya itu, pengelola telah merilis program “Jelajah Malam Benteng Tolukko” setiap akhir pekan, di mana pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan teater pendek tentang sejarah pertahanan benteng. Program ini sudah diikuti lebih dari 500 pelajar se-Maluku Utara sejak diluncurkan bulan lalu.

Pelestarian Lewat Teknologi Digital 3D

Untuk memperkuat pelestarian, dilakukan pula kolaborasi dengan universitas lokal dalam proyek pemetaan digital struktur benteng menggunakan teknologi 3D. Hasil pemindaian ini akan dijadikan basis data untuk restorasi lanjutan.

Tiket Masuk dan Jam Operasional

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tiket masuk tetap terjangkau dengan Informasi kunjungan:

  • Tiket masuk:
    • Rp10.000 (dewasa)
    • Rp5.000 (pelajar)

  • Jam operasional:
    • Setiap hari pukul 08.00–18.00 WIT
    • Dilengkapi protokol kesehatan lengkap

Tips Terbaik untuk Pengunjung

Tips terbaru: Kunjungi pada sore hari untuk menikmati sunset dari menara benteng sembari mencicipi kuliner khas Ternate di kaki bukit, seperti ikan bakar gohu dan saguer (minuman tradisional).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *