Di balik setiap langkah mereka di pasar tradisional, tersimpan kisah ketangguhan yang tak banyak disadari. Perempuan Bali tak hanya membawa bakul di atas kepala mereka juga memikul tanggung jawab kehidupan.
Setiap pagi, mereka bergegas menyusuri lorong-lorong pasar, memilih sayur, bumbu, dan kebutuhan dapur, bukan hanya untuk rumah tangga, tapi juga untuk menyokong ekonomi keluarga. Tak sedikit dari mereka yang menjadi tulang punggung, tanpa meninggalkan peran mereka dalam tradisi dan budaya yang diwariskan turun-temurun.
Selesai dari pasar, mereka tak berhenti. Tangan yang sama akan menyiapkan sesajen, membersihkan rumah, menyiapkan sarapan anak-anak, dan bahkan menyambut upacara adat yang datang silih berganti. Di tengah segala rutinitas itu, mereka tetap berdiri tegar dengan kepala tegak, hati hangat, dan langkah yang mantap.
Perempuan Bali hidup dalam dua dunia: ekonomi dan tradisi. Dan mereka menjalaninya dengan seimbang, tanpa keluhan, penuh dedikasi. Dalam diam, mereka menunjukkan kekuatan yang tak tergantikan—kekuatan yang menjadikan mereka penjaga keluarga sekaligus penjaga budaya.