Irjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si., sang Kapolda Maluku Utara, tercatat sebagai salah satu perwira tinggi Polri paling senior yang masih aktif mengabdi.
Lahir di Boyolali pada 28 April 1968, alumnus Akademi Kepolisian 1990 ini dikenal sebagai sosok yang tegas, sarat pengalaman, dan memiliki dedikasi tak terpungkiri terhadap institusi Polri.
Menjelang usia 58 tahun di tahun depan masa ketika sebagian besar anggota Polri bersiap untuk pensiun Waris Agono justru sedang berada di puncak prestasinya.
Di ujung pengabdiannya, ia berhasil menorehkan pencapaian monumental yang akan dikenang sepanjang sejarah Polda Maluku Utara memindahkan Markas Komando (Mako) Polda Malut ke Sofifi secara permanen, sebuah langkah strategis yang sebelumnya selalu gagal diwujudkan.
Keberhasilan pemindahan Markas Komando (Mako) Polda Maluku Utara dari Ternate ke Sofifi menjadi mahkota kepemimpinan Irjen Pol Waris Agono.
Langkah bersejarah ini menandai berakhirnya rentetan upaya serupa di masa lalu yang selalu terhambat oleh berbagai kendala, baik teknis, administratif, maupun sosial.
Sejarah mencatat dua upaya sebelumnya yang belum mampu bertahan lama. Pada masa Brigjen Pol Sobri Effendy, markas sempat dipindahkan ke Sofifi, namun akhirnya kembali ke Ternate.
Hal serupa terjadi pada kepemimpinan Irjen Pol Risyapudin Nursin, di mana pemindahan ke Sofifi hanya bersifat sementara dan tidak berlanjut secara permanen.
Namun, di bawah kendali Irjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si., tekad besar itu akhirnya dikokohkan menjadi keputusan final dan bersejarah.
Dengan keyakinan penuh, ia menegaskan bahwa Markas Polda Maluku Utara tidak akan lagi kembali ke Ternate, sebab lokasi lama telah dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit Bhayangkara.
“Tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan kemauan yang kuat,” ujarnya dengan penuh wibawa.
Bagi Waris Agono, kenyamanan pribadi bukanlah prioritas. Fokus utamanya adalah memastikan Polda Maluku Utara mampu bertransformasi dan beradaptasi dengan dinamika pemerintahan provinsi yang berpusat di Sofifi.
Ia meyakini bahwa pengorbanan di awal adalah investasi jangka panjang demi kemajuan institusi Polri di Maluku Utara.
Sebagai pemimpin yang humanis, ia juga menyadari dampak besar yang dirasakan para anggotanya.
Proses pemindahan tidaklah mudah, banyak personel yang harus menyesuaikan diri, mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi, serta mencari tempat tinggal baru di Sofifi.
Keteladanan Waris terlihat dari sikapnya yang tidak hanya memberi perintah, tetapi turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan sarana dan memperhatikan kesejahteraan anggotanya.
Baca juga:
🔗 Kapolda Maluku Utara Irjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si. Tunjukkan Dukungan Nyata terhadap Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo
Hasil dari kerja keras dan kolaborasi tersebut kini mulai terlihat nyata. Berbagai fasilitas strategis telah selesai dibangun maupun direnovasi, antara lain:
Selain itu, saat ini sedang berlangsung pembangunan 12 unit rumah anggota, hasil hibah dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan.
Proses renovasi calon Rumah Sakit Bhayangkara di Ternate juga terus berjalan, disertai dengan pembangunan lapangan latihan di lingkungan Mapolda untuk meningkatkan kemampuan taktis personel Brimob dan Sabhara.
Seluruh capaian tersebut menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Irjen Pol Waris Agono, Polda Maluku Utara tidak hanya berpindah lokasi secara fisik, tetapi juga bertransformasi secara kelembagaan, infrastruktur, dan semangat pengabdian.
Baca juga:
🔗 Pisah Sambut Pejabat Polda Maluku Utara: Apresiasi dan Harapan Baru dalam Semangat Pengabdian
Irjen Pol Waris Agono adalah seorang perwira yang ditempa dalam lingkungan Korps Brimob Polri, kesatuan elit yang menuntut disiplin tinggi, ketegasan, dan loyalitas tanpa syarat.
Selama lebih dari tiga dekade, pengabdiannya telah membawanya ke berbagai penjuru dan medan tugas terberat di Nusantara, dari daerah konflik, wilayah perbatasan, hingga pusat-pusat strategis nasional.
Jejak kariernya yang gemilang meliputi:
Sebagai Danpas Pelopor, Waris dikenal vokal dalam mendorong profesionalisme personel Brimob.
Ia memperjuangkan pelatihan yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik dan keterampilan tempur, tetapi juga membangun kecerdasan emosional serta kemampuan berpikir taktis.
Baginya, anggota Brimob harus menjadi pasukan yang tidak hanya tangguh di medan tugas, tetapi juga bijak dan manusiawi dalam setiap tindakan.
“Brimob bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga kehormatan. Di balik senjata dan taktik, ada nilai kemanusiaan yang harus dijaga,” tegasnya dalam salah satu arahannya.
Baca juga:
🔗 Peran Strategis Pasukan Pelopor dalam Menjawab Tantangan Zaman
Dalam memimpin, Irjen Pol Waris Agono memegang teguh prinsip kesederhanaan dan kolaborasi.
“Pembangunan hanya akan maju bila dilaksanakan dengan sepenuh hati dan kolaborasi dengan semua pihak,” prinsip yang ia pegang teguh.
Bagi Waris, esensi kepemimpinan bukanlah tentang memberi perintah, melainkan tentang membangun kesadaran kolektif dan rasa memiliki bersama.
Ia selalu menempatkan anggotanya sebagai mitra kerja, bukan sekadar bawahan. Gaya kepemimpinannya yang terbuka, humanis, dan penuh ketulusan inilah yang membuatnya dihormati bukan hanya karena pangkat, tetapi karena integritas dan sikapnya.
“Tanpa dukungan dan semangat kebersamaan dari seluruh anggota, cita-cita besar ini tidak akan pernah terwujud,” ungkapnya, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada setiap personel yang rela meninggalkan zona nyaman di Ternate demi cita-cita bersama memajukan Polda Malut.
Di tengah maraknya generasi Kapolda muda di tubuh Polri, Irjen Pol Waris Agono menjadi teladan nyata bahwa usia dan masa bakti bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan memberikan warisan bermakna.
Pengalamannya yang luas dan mendalam menjadi landasan kokoh bagi setiap kebijakannya, yang selalu berpijak pada realitas di lapangan, bukan sekadar teori di atas kertas.
Sebagai putra Boyolali, ia membawa nilai-nilai keluhuran Jawa sederhana, rendah hati, dan dekat dengan rakyat. Falsafah “nguwongke uwong” (menghargai dan memanusiakan manusia) tercermin dalam setiap interaksinya.
Dengan latar belakang Brimob yang disiplin, dilengkapi jiwa kepemimpinan yang tegas namun berhati nurani, serta dedikasi tinggi, Irjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si., membuktikan bahwa makna pengabdian sejati tidak diukur dari lamanya masa tugas, melainkan dari seberapa dalam dan abadi dampak yang ditinggalkannya bagi institusi, masyarakat, dan negara.