Denpasar, Bali – Musim angin yang baik di Bali, yang diperkirakan berlangsung hingga bulan September, membawa berkah bagi para pecinta layang-layang.
Berbagai event layangan pun kembali digelar, termasuk Rare Angon Festival 2025, sebuah festival internasional yang berlangsung di Pantai Mertasari, Desa Sanur Kauh, Denpasar.
Festival yang diadakan oleh Pemerintah Kota Denpasar ini akan berlangsung mulai 31 Juli hingga 3 Agustus 2025, dengan total hadiah mencapai ratusan juta rupiah.
Tak hanya menampilkan penerbangan layang-layang, festival ini juga dirangkai dengan beragam kegiatan budaya seperti lomba baleganjur, lomba kober layangan, serta penampilan musik live dari sejumlah musisi lokal dan nasional.
Baca juga:
🔗 Layang-Layang Menari di Langit Sanur: Ten One Nine Kite Festival 2025 Sukses Memukau Pengunjung
Kamis, 31 Juli 2025
Jumat, 1 Agustus 2025
Sabtu–Minggu, 2–3 Agustus 2025
Ketua Panitia Rare Angon Festival, Gede Eka Surya Wirawan, menyampaikan bahwa dari 30 negara yang diundang, sebanyak 20 negara telah mengkonfirmasi kehadiran, masing-masing mengirimkan dua peserta. Khusus Tiongkok, akan mengirimkan tujuh peserta sekaligus.
“Rare Angon Festival bukan sekadar festival layang-layang, tetapi sebuah ajang internasional yang menggabungkan seni, budaya, filosofi, sejarah, dan inovasi kreatif,” ujar Eka.
Ia juga menambahkan bahwa tujuan dari festival ini adalah untuk memperkuat citra Bali sebagai pusat wisata budaya dunia.
Festival ini kini telah masuk dalam kalender event layang-layang internasional, menjadikannya salah satu perhelatan bergengsi yang dinanti para penggemar layang-layang dari seluruh penjuru dunia.
Dengan kombinasi antara warisan budaya dan sentuhan modern, Rare Angon Festival 2025 bukan hanya menjadi tempat adu kreasi layang-layang, tetapi juga panggung pertemuan budaya global di angkasa Pantai Mertasari.
Baca juga:
🔗 Tari Kecak di Pantai Pura Geger: Menghidupkan Budaya, Menggerakkan Pariwisata Lokal