Gunung Inerie: Mahkota Api Bajawa yang Menjulang Menyentuh Langit Flores

Gunung Inerie menjulang megah di kawasan Bajawa, Pulau Flores, dengan lanskap alam yang dramatis.
Gunung Inerie merupakan sebuah mahakarya alam yang menjulang megah di jantung Pulau Flores, tepatnya di kawasan Bajawa. (Foto: Moonstar)

Di jantung Pulau Flores, tepatnya di Bajawa ibu kota Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur berdiri megah sebuah mahakarya alam Gunung Inerie.

Dengan ketinggian 2.245 meter di atas permukaan laut dan bentuk kerucut nyaris sempurna, gunung berapi aktif ini menjulang laksana mahkota raksasa yang menyentuh langit biru Flores.

Ia bukan sekadar panorama, melainkan simbol geografis dan spiritual yang menjadi ruh dari wilayah Bajawa.

Bajawa: Bingkai Alam untuk Sebuah Keagungan

Dari berbagai sudut kota Bajawa, siluet Gunung Inerie mendominasi cakrawala dengan keanggunannya.

Saat fajar merekah, pemandangan mencapai titik magis kabut pagi perlahan memudar, memperlihatkan lereng-lereng vulkanik yang tandus namun berkarakter, diterangi cahaya keemasan matahari pagi.

Udara pegunungan yang sejuk dan suasana hening menghadirkan momen syahdu, seolah waktu berhenti menghormati kemegahannya.

Lanskap khas Bajawa sering dihiasi oleh kawanan kuda liar atau ternak warga yang merumput di padang-padang terbuka.

Hamparan hijau yang kontras dengan tanah vulkanik berwarna gelap, berlatar belakang Gunung Inerie yang menjulang, menciptakan harmoni antara alam dan kehidupan tradisional masyarakat Ngada. Setiap sudutnya seperti lukisan hidup yang sarat makna.

Gunung Suci dalam Lintasan Zaman

Bagi masyarakat adat Bajawa, Lio, dan suku-suku sekitarnya, Inerie bukan hanya gunung, melainkan entitas suci yang dijunjung tinggi dalam tiap napas budaya.

Setiap batu, lereng, dan kepulan asap dari kawahnya (meski sedang dalam fase istirahat) dipercaya menyimpan energi sakral.

Upacara adat, persembahan, dan ritual penghormatan rutin dilakukan, terutama oleh warga desa adat di kaki gunung seperti Bena dan Gurusina. Desa-desa ini merupakan warisan budaya hidup, dengan deretan rumah adat ngadhu dan batu megalitik yang menjadi saksi zaman.

Baca juga:
🔗 Bena: Di Antara Waktu yang Diam dan Alam yang Bicara


Panggung Petualangan Jiwa

Bagi para pencinta alam dan petualang, Gunung Inerie menyuguhkan tantangan mendaki yang tak terlupakan.

Kawanan kuda liar atau ternak warga merumput di padang terbuka yang menjadi lanskap khas Bajawa.
Lanskap khas Bajawa kerap dihiasi oleh kawanan kuda liar atau ternak milik warga yang merumput di padang-padang terbuka. (Foto: Moonstar)

Jalurnya dikenal ekstrem curam, berbatu tajam, dan minim penanda. Tanpa naungan hutan, pendaki menghadapi langsung terik matahari, dengan medan terbuka yang terdiri dari batuan dan semak.

Namun, semua itu terbayar lunas di puncak. Dari ketinggian 2.245 mdpl, tersaji panorama menakjubkan garis pantai selatan Flores, perbukitan bergelombang, petak-petak sawah, hingga desa-desa kecil yang tersebar bagai permata di lembah.

Catatan penting: Pendakian ini hanya disarankan untuk pendaki berpengalaman yang memiliki kondisi fisik prima dan persiapan logistik matang.

Cuaca di gunung bisa berubah secara drastis, dan medan menuntut ketangguhan fisik dan mental.

Baca juga:
🔗 Gunung Kerinci: Atap Sumatera yang Menantang


Lebih dari Sekadar Pemandangan: Sentuhan Jiwa

Menatap Gunung Inerie dari Bajawa bukan sekadar aktivitas visual ia adalah pengalaman batin, ia mengajarkan keheningan, kekuatan, dan keharmonisan antara manusia dan alam.

Inerie adalah simbol keteguhan, kebesaran, dan keaslian Flores yang tetap terjaga. Pesonanya yang anggun dan berwibawa menanamkan kesan mendalam, meninggalkan jejak spiritual bagi siapa pun yang menyaksikannya.

Catatan Perjalanan Bermakna

Kunjungi Desa Adat: Jangan lewatkan kunjungan ke Desa Bena atau Gurusina. Rasakan kekuatan budaya megalitik Ngada dan gali langsung kearifan lokal dari masyarakatnya.

Nikmati Kopi Bajawa: Duduk santai dengan secangkir kopi Bajawa yang khas sambil menatap Gunung Inerie adalah momen yang tak ternilai. Aroma dan kehangatannya berpadu sempurna dengan udara pegunungan dan pemandangan luar biasa.

Hormati Tradisi: Selalu ingat bahwa Gunung Inerie adalah gunung suci. Bersikaplah sopan dan penuh hormat, terutama di area adat atau saat upacara berlangsung.

Baca juga:
🔗 Budaya Minum Kopi di Indonesia: Lebih dari Sekadar Menyeruput

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *