Gunung Kerinci dikenal sebagai gunung tertinggi di Pulau Sumatera dengan ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl). Puncaknya yang menjulang megah dikenal dengan nama Puncak Indrapura.
Gunung ini berada di perbatasan dua wilayah, yakni Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dan Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Secara administratif, kawasan Gunung Kerinci juga termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang merupakan salah satu kawasan konservasi terbesar di Asia Tenggara. TNKS mencakup berbagai jenis hutan seperti cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung, hutan wisata, hingga hutan produksi. Kawasan ini dilindungi karena menjadi habitat satwa langka seperti harimau sumatra dan badak sumatera.
Dari sisi aktivitas vulkanik, Gunung Kerinci tergolong sebagai gunung api aktif dengan tipe letusan vulkanian lemah, yang umumnya hanya mengeluarkan abu tanpa disertai aliran lava, sebagaimana tercatat dalam sejarah letusannya. Pemantauan aktivitas kegempaan dilakukan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Kerinci, dengan seismometer yang dipasang pada ketinggian 1.890 mdpl. Lokasi alat ini berjarak sekitar 5 km dari puncak dan juga sekitar 5 km dari pos pengamatan di Desa Kersik Tuo.
Sebagai bagian dari Seven Summit Indonesia, Gunung Kerinci menjadi target impian banyak pendaki. Meski ketinggiannya menantang, jalur pendakian Gunung Kerinci dikenal cukup jelas dan relatif mudah diikuti. Rute paling populer adalah jalur via Kersik Tuo, yang dimulai dari kawasan perkebunan teh legendaris Kayu Aro.
Waktu tempuh pendakian via Kersik Tuo hingga ke puncak diperkirakan sekitar 6 hingga 7 jam, tergantung kondisi fisik dan cuaca. Berikut adalah urutan jalur pendakian Gunung Kerinci via Kersik Tuo:
Pendakian Gunung Kerinci bukan hanya tentang menaklukkan ketinggian, melainkan perjalanan spiritual menyatu dengan alam, menguji ketangguhan diri, dan meresapi keindahan ciptaan Tuhan dari titik tertinggi di Sumatra.