Malam Hari Mencari Nike: Tradisi yang Masih Hidup di Pantai Gorontalo

Warga mencari nike sebagai bagian dari tradisi di Pantai Gorontalo.
Mencari nike, tradisi yang masih hidup di Pantai Gorontalo. (Foto: Moonstar)

Jika kamu pernah mengunjungi pesisir Gorontalo pada malam hari, terutama di bulan-bulan tertentu, kamu mungkin akan melihat pemandangan yang tak biasa namun memesona.

Barisan perahu kecil dengan cahaya hijau terang yang tampak terapung di atas laut, menyinari permukaan air dalam keheningan malam.

Pemandangan ini bukan sekadar tontonan indah, melainkan bagian dari tradisi turun-temurun masyarakat Gorontalo yang dikenal dengan sebutan “mencari Nike.”

Nike adalah sejenis ikan kecil seukuran lidi, transparan, dan halus, mirip dengan ikan teri, namun memiliki keunikan tersendiri.

Ikan ini hanya muncul dalam jumlah besar di waktu-waktu tertentu, mengikuti siklus bulan dan pasang surut laut.

Karena itulah, proses penangkapannya bukan hal yang bisa dilakukan setiap hari. Kehadiran Nike ibarat berkah musiman, dinanti-nanti oleh banyak keluarga nelayan.

Begitu Nike mulai terdeteksi muncul di perairan, para nelayan akan bersiap. Saat malam tiba, mereka turun ke laut menggunakan perahu tradisional yang disebut sopi-sopi.

Masing-masing perahu dilengkapi dengan genset dan lampu sorot berwarna hijau. Cahaya ini digunakan untuk menarik gerombolan Nike agar mendekat ke permukaan.

Sementara satu orang mengendalikan arah perahu, yang lain bersiap dengan jaring halus untuk menangkap ikan yang mulai berkumpul.


Baca juga:
🔗 Semangat Anak Muda Ungasan Gema di Pantai Melasti


Tak jarang, para nelayan harus bertarung dengan angin laut dan ombak malam. Tapi wajah mereka tak menunjukkan letih yang tampak justru semangat dan kebersamaan.

Mereka bekerja dalam koordinasi yang hampir sunyi, seolah sudah sangat memahami irama alam yang mereka hadapi.

Menjaga Warisan Leluhur

Penangkapan Nike bukan sekadar aktivitas ekonomi. Ini adalah kebudayaan yang hidup, bagian dari identitas masyarakat pesisir Gorontalo.

Di balik kesederhanaan cara menangkapnya, tersimpan filosofi tentang kesabaran, kerja sama, dan keselarasan dengan alam.

Dalam proses ini, kita melihat bagaimana warisan leluhur tetap dijaga, diajarkan dari generasi ke generasi.

Nike yang tertangkap kemudian dibawa pulang, dijual di pasar-pasar lokal, atau diolah menjadi aneka hidangan khas Gorontalo.

Salah satu yang terkenal adalah binte biluhuta, sup jagung tradisional yang sering ditambahkan Nike segar sebagai pelengkap rasa.


Ada pula Nike goreng renyah, pepes Nike, hingga sambal Nike yang menjadi lauk favorit keluarga.

Di balik keindahan foto malam yang menampilkan cahaya hijau di tengah laut, tersimpan kisah tentang ketekunan dan cinta terhadap tradisi.

Pantai-pantai Gorontalo bukan hanya menyuguhkan panorama alam yang memesona, tetapi juga menyimpan ritual hidup masyarakatnya yang begitu kaya akan nilai budaya.

Malam-malam di pesisir Gorontalo, bagi sebagian orang mungkin hanya gelap dan sunyi.

Tapi bagi masyarakat setempat, itu adalah waktu penuh harapan waktu di mana laut berbicara, ikan Nike datang, dan kehidupan terus berputar dalam kesederhanaan yang penuh makna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *