Bali, pulau dengan sejuta pesona, bukan hanya destinasi liburan, tetapi juga tempat di mana kenangan ingin diabadikan dalam bingkai abadi. Tak heran jika banyak wisatawan kini menjadikan sesi foto profesional sebagai bagian tak terpisahkan dari rencana liburan mereka.
“Waktu berjalan, kenangan memudar tapi foto menyimpannya untuk selamanya.” Kalimat itu seolah menjadi alasan kuat bagi pasangan asal Turki ini, yang sengaja menyewa jasa fotografer lokal saat berlibur di Bali. Tak main-main, mereka rela membayar Rp1 juta untuk sesi pemotretan selama enam jam, demi membawa pulang kenangan visual terbaik dari tanah tropis ini.
Fenomena ini telah menjadi bagian dari gaya hidup para pelancong modern menjadikan liburan bukan sekadar tentang tempat yang dikunjungi, melainkan tentang bagaimana momen-momen itu dibingkai, dirayakan, dan diceritakan kembali melalui lensa kamera.
Menurut Hendra, salah satu fotografer profesional di Bali, permintaan dokumentasi dari wisatawan asing semakin meningkat. “Biasanya mereka ingin memotret di beberapa lokasi berbeda. Untuk pasangan ini, mereka memilih suasana khas Bali di Garuda Wisnu Kencana (GWK), lalu lanjut mengejar sunset romantis di Pantai Kedonganan,” ujarnya.
Meski sesi foto hanya berlangsung beberapa jam, waktu yang dibutuhkan bisa lebih panjang karena mempertimbangkan perjalanan antar lokasi, hingga waktu yang dihabiskan untuk berdandan atau berganti busana. Namun bagi banyak wisatawan, semua itu sebanding dengan hasil akhirnya: potret penuh makna yang bisa dikenang sepanjang hayat.