Pesta Kesenian Bali 2025: Harmoni Semesta Raya di Tengah Liburan Sekolah

Poster resmi Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 menampilkan tema dan elemen budaya Bali.
Poster Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025

Pulau Dewata kembali bersiap menyambut salah satu perhelatan budaya terbesar dan paling bergengsi di Indonesia Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025.

Festival tahunan yang sudah menjadi ikon ini bukan sekadar ajang pertunjukan seni, melainkan wujud nyata dari semangat pelestarian, pengembangan, dan pemajuan budaya Bali yang diwariskan turun-temurun.

Setiap tahunnya, ribuan seniman dari berbagai pelosok Bali hingga mancanegara berkumpul dalam satu panggung besar, merayakan kekayaan budaya melalui berbagai bentuk seni yang autentik dan memikat.

Tak heran, PKB selalu menjadi momen yang dinantikan, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan domestik dan mancanegara.


Baca juga:
🔗 Melampaui Sekadar Pertunjukan: Ketika Bali Menyentuh Jiwa Lewat Seni dan Tradisi


Tema PKB 2025: Jagat Kerthi – Lokahita Samudaya

Tahun ini, PKB mengusung tema “Jagat Kerthi Lokahita Samudaya”, yang secara harfiah berarti Harmoni Semesta Raya demi Kesejahteraan Bersama.

Tema ini menggugah kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keseimbangan alam, manusia, dan budaya dalam satu tarikan nafas kehidupan.

“Jagat Kerthi” merupakan konsep tradisional Bali yang merangkul enam nilai utama:

 

  • Atma Kerthi – penyucian jiwa
  • Segara Kerthi – penyucian laut
  • Danu Kerthi – penyucian danau
  • Wana Kerthi – penyucian hutan
  • Jana Kerthi – penyucian manusia
  • Jagat Kerthi – penyucian alam semesta

     

Melalui seni dan budaya, keenam nilai ini diangkat dalam ekspresi yang menyentuh, reflektif, sekaligus menghibur.

Waktu & Lokasi Penyelenggaraan

PKB 2025 akan digelar selama satu bulan penuh, tepatnya mulai 21 Juni hingga 19 Juli 2025, bertepatan dengan liburan sekolah.

Momentum ini menjadikan PKB sebagai destinasi budaya yang ideal untuk dinikmati bersama keluarga, anak-anak, hingga pelajar yang ingin memahami Bali secara lebih mendalam.

Rangkaian kegiatan PKB tersebar di berbagai titik di Kota Denpasar dan sekitarnya, dengan pusat utama di:

  • Taman Budaya Bali (Art Centre)
  • Panggung Terbuka Ardha Candra
  • Berbagai ruang publik dan komunitas seni lainnya

     

Dengan format ini, masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga dapat berinteraksi langsung dengan para pelaku seni, menikmati pameran, serta mencicipi kekayaan kuliner lokal.


Baca juga:
🔗 Tajen Bali: Antara Budaya dan Konflik


Agenda Utama & Sorotan Acara

Parade Budaya (Peed Aya)
Salah satu ikon PKB yang paling ditunggu-tunggu adalah Parade Budaya yang menampilkan kontingen dari seluruh kabupaten/kota se-Bali.

Setiap daerah mempersembahkan kekayaan seni khasnya, dari kostum tradisional, musik gamelan, hingga tarian yang penuh makna filosofis.

Pergelaran Seni dan Teater Tradisional
Nikmati pertunjukan tari Bali klasik dan kontemporer, karawitan (musik gamelan), wayang kulit, hingga teater rakyat yang mengangkat cerita lokal, mitologi, dan kritik sosial dalam kemasan yang artistik dan sarat pesan moral.


Pameran Kerajinan & Kuliner Bali

PKB juga menjadi ajang apresiasi bagi perajin lokal. Pameran kerajinan tangan, kain tenun, perak dan emas Bali, lukisan klasik.

Serta karya kriya inovatif akan memenuhi berbagai stan pameran. Tak ketinggalan, aneka kuliner khas Bali juga akan hadir memanjakan lidah pengunjung.

Lomba Kesenian Antar Sanggar dan Sekolah
Sebagai ajang pembibitan seniman muda, PKB menyelenggarakan berbagai lomba seperti lomba tari, musik tradisional, nyurat lontar, dan mewarnai wayang bagi anak-anak.

Ini menjadi wadah edukatif yang menyenangkan bagi generasi muda untuk mengenal akar budayanya sejak dini.

 

Baca juga:
🔗 Penjaga Tradisi Sejak Dini: Peran Keluarga dalam Menanamkan Budaya Bali pada Anak


Bali World Culture Celebration (BWCC)
Membuka ruang dialog budaya global, PKB menghadirkan Bali World Culture Celebration, di mana seniman dari berbagai negara turut tampil membawa budaya khas negaranya masing-masing.

Ini membuktikan bahwa Bali tetap relevan dan terbuka dalam percakapan seni lintas budaya.

Jadwal Pembukaan Resmi

Sabtu, 21 Juni 2025 | 14.00 WITA – selesai
Lokasi: Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Renon

Acara: Pembukaan Resmi PKB XLVII yang dilanjutkan dengan Parade Budaya (Peed Aya) dari seluruh kabupaten/kota di Bali.

Ribuan penari, pemusik, dan penampil akan memadati jalan utama Renon, menciptakan pemandangan budaya yang luar biasa.

Sabtu, 21 Juni 2025 | 20.00 WITA – selesai
Lokasi: Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali

Acara: Rekasadana Perdana (Pergelaran Pembuka) Sebuah kolaborasi seni spektakuler antara Sanggar Karawitan Bungan Dedari dan ISI Denpasar yang akan menyuguhkan pertunjukan kolosal, memadukan tari, musik, dan teater dalam satu panggung.

Penutup: Ruang Edukasi, Apresiasi, dan Diplomasi Budaya

Pesta Kesenian Bali bukan sekadar tontonan, melainkan ruang edukasi dan pengalaman budaya yang utuh.

Melalui PKB, masyarakat terutama generasi muda diberi ruang untuk menyentuh langsung kekayaan budaya Bali dalam bentuk yang hidup dan kontekstual.

Di sisi lain, bagi wisatawan dan peneliti budaya, PKB merupakan jendela autentik untuk memahami nilai-nilai luhur masyarakat Bali keselarasan dengan alam, penghormatan terhadap leluhur, serta kekuatan kolektif dalam menjaga tradisi.

PKB juga menjadi diplomasi budaya yang efektif, memperkenalkan wajah Bali kepada dunia tanpa kehilangan jati diri.

Inilah perayaan budaya yang bukan hanya milik Bali, tetapi menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.

Jangan lewatkan! Jadikan liburan sekolah 2025 penuh makna, edukatif, dan menyenangkan bersama Pesta Kesenian Bali XLVII.


Baca juga:
🔗 Bali: Pulau yang Menyambut dengan Senyum dan Cerita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *