Film Laskar Pelangi karya sutradara Riri Riza yang dirilis pada tahun 2008 bukan hanya menjadi salah satu film paling berkesan di Indonesia, tetapi juga berhasil mengangkat nama Belitung ke panggung nasional.
Salah satu ikon yang paling melekat dari film tersebut adalah gambaran sekolah sederhana tempat Lintang, Mahar, Borek, Sahara, Ikal, Syahdan, A Kiong, Trapani, Harun, dan Kucai menimba ilmu.
Kini, meskipun sekolah aslinya sudah tidak ada, wisatawan masih bisa merasakan atmosfer masa itu melalui Replika SD Muhammadiyah Gantong atau yang lebih populer disebut SD Laskar Pelangi.
Baca juga:
🔗 Pulau Lengkuas: Permata di Utara Belitung yang Wajib Disinggahi Saat Wisata Kapal
Replika sekolah ini dibangun berdasarkan kisah nyata dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, yang kemudian diadaptasi menjadi film. Lokasinya berada di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.
Bangunan sekolah ini berupa rumah panggung kayu sederhana dengan atap seng, berdiri di atas bukit pasir putih yang sebenarnya merupakan sisa limbah pencucian timah.
Konsepnya dibuat semirip mungkin dengan sekolah aslinya yang pernah berdiri puluhan tahun lalu.
Menurut Andrea Hirata, dulu sekolah ini bukan hanya menjadi tempat belajar siang hari, tetapi juga dijadikan kandang kambing pada malam hari.
Mengunjungi replika SD Laskar Pelangi seolah membawa kita kembali ke masa kecil para tokoh dalam cerita. Dari luar hingga ke dalam ruangan, semua detailnya menghadirkan nuansa nostalgia.
Beberapa daya tarik yang bisa Anda temukan di sini antara lain:
Selain itu, tak jauh dari sekolah, wisatawan juga bisa menjelajahi pantai-pantai cantik Belitung, salah satunya Pantai Tanjung Tinggi, lokasi syuting ikonik ketika 10 anak Laskar Pelangi berdiri di atas batu granit besar sambil memandang pelangi.
Baca juga:
🔗 Pulau Batu Berlayar, Permata Kecil di Laut Belitung
Replika SD Muhammadiyah Gantong buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WIB. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya Rp5.000 per orang.
Fasilitas pendukung yang tersedia cukup lengkap, mulai dari area parkir untuk motor dan mobil hingga toilet umum.
Di sekitar lokasi, terdapat warung-warung kecil yang menawarkan kuliner khas Belitung, termasuk kopi yang terkenal nikmat.
Untuk mencapai sekolah ini, wisatawan perlu menempuh perjalanan darat sekitar 2 jam dari Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin, Belitung.
Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan khas Pulau Belitung berupa pepohonan hijau, hamparan pasir putih, dan suasana perkampungan yang asri.
Baca juga:
🔗 Danau Kaolin Bangka: Luka Tambang Jadi Daya Tarik
Replika SD Muhammadiyah Gantong bukan sekadar destinasi wisata, melainkan juga simbol perjuangan, pendidikan, dan mimpi anak-anak Belitung yang diabadikan melalui kisah Laskar Pelangi.
Berkunjung ke tempat ini akan memberi pengalaman berbeda, bukan hanya menikmati keindahan Belitung, tetapi juga menyelami kisah inspiratif tentang pendidikan dan harapan.