Strawberry Moon 2025: Purnama Terendah dalam 18 Tahun dan Keindahan Langit Musim Panas

Bulan terlihat di langit Ungasan, Bali pada 11 Juni pukul 18.40 WITA.
Foto bulan pada 11 Juni pukul 18.40 WITA di langit Ungasan, Bali. (Foto: Moonstar)

Dilansir dari laman Space.com, Strawberry Moon adalah sebutan umum untuk bulan purnama yang muncul di bulan Juni, digunakan oleh masyarakat asli Amerika.

Meskipun namanya terdengar manis, sebutan ini tidak merujuk pada warna bulan.

Secara visual, bulan purnama ini kerap tampak kekuningan hingga oranye ketika berada di dekat cakrawala.

Fenomena tersebut terjadi karena cahaya bulan harus melewati lebih banyak lapisan atmosfer Bumi sebelum mencapai mata kita, sehingga panjang gelombang cahaya tertentu tersebar.

Nama “Strawberry Moon” diperkirakan berasal dari suku Algonquian, salah satu suku asli Amerika.

Mereka menamai bulan purnama ini untuk menandai musim panen stroberi yang berlangsung singkat di wilayah Amerika Utara pada pertengahan Juni.

Selain “Strawberry Moon”, fenomena ini juga dikenal dengan sebutan lain dalam berbagai budaya, seperti:

  • Blooming Moon (Bulan Mekar)

  • Green Corn Moon (Bulan Jagung Hijau)

  • Hatching Moon (Bulan Penetasan)

Mengapa Strawberry Moon 2025 Begitu Istimewa?

Strawberry Moon tahun ini bukanlah purnama biasa. Pada 11 Juni 2025, bulan akan berada pada posisi paling rendah di langit malam sejak tahun 2006.

Fenomena langka ini mengikuti siklus Metonic yang terjadi setiap 18,6 tahun sekali, sehingga peristiwa serupa baru akan terjadi lagi sekitar tahun 2043.


Baca juga:
🔗 3805 Mdpl: Kerinci, Sang Guru yang Mengajarkan Keberanian dan Kerendahan Hati


Kapan Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya?

Menurut Time and Date, puncak fase purnama akan terjadi pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 14.43 WIB.

Namun, waktu terbaik untuk menyaksikan keindahan Strawberry Moon dari Indonesia adalah pada malam sebelumnya, Selasa, 10 Juni 2025, sesaat setelah matahari terbenam.

Di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, hingga Makassar, bulan akan mulai terbit dari arah timur sekitar pukul 17.45 hingga 18.15 waktu setempat, tergantung pada lokasi geografis masing-masing daerah.

Untuk menikmati pemandangan terbaik, pastikan langit dalam keadaan cerah dan minim polusi cahaya.

Kesimpulan

Strawberry Moon bukan hanya fenomena astronomi yang menawan secara visual, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan simbolisme alam yang kaya.

Menyaksikannya dari rooftop rumah di Bali, ditemani angin malam yang sejuk dan siluet pepohonan tropis, bisa menjadi momen langit yang tak terlupakan yang baru akan datang kembali hampir dua dekade mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *