Kopi dengan Kereta Listrik: Sensasi Street Coffee ala Cafe di Lapangan Puputan Denpasar

Warga menikmati kopi di area street coffee Lapangan Puputan Denpasar pada sore hari.
Suasana street coffee di Lapangan Puputan Denpasar, tempat warga menikmati kopi di ruang terbuka kota. (Foto: Hendra)

Denpasar kembali membuktikan diri sebagai kota yang dinamis dan penuh inovasi.

Salah satu tren terbaru yang sedang mencuri perhatian warga lokal maupun wisatawan adalah hadirnya konsep “Kopi dengan Kereta Listrik” sebuah pendekatan street coffee yang tak hanya unik secara visual, tapi juga serius soal rasa.

Bayangkan Anda berjalan santai di kawasan Lapangan Puputan Badung, jantung kota Denpasar, lalu mencium aroma kopi segar yang menggoda indera penciuman.

Aroma itu bukan berasal dari coffee shop modern di dalam mall, melainkan dari sebuah kereta listrik stylish yang disulap menjadi kafe bergerak.

Di atas kereta mungil inilah, kopi diseduh langsung menggunakan mesin espresso profesional, oleh tangan-tangan barista yang terlatih. Salah satunya adalah Eko, atau yang lebih dikenal pelanggan sebagai Komo.

Dari Jalan Raya ke Secangkir Rasa Berkualitas

Minum Kopi, merek yang menginisiasi konsep ini, tidak sekadar menjual kopi. Mereka menawarkan pengalaman menyatu dengan ruang terbuka kota, berbaur dengan aktivitas warga, dan tetap mempertahankan kualitas layaknya cafe premium.

Sejak mulai beroperasi pada Januari lalu, kereta listrik Minum Kopi telah menjadi daya tarik tersendiri di area Lapangan Puputan setiap akhir pekan.

“Kami ingin menghapus batas antara kopi berkualitas dan ruang terbuka. Banyak orang ingin ngopi enak, tapi dengan suasana yang lebih santai, murah, dan bisa sambil menikmati taman atau melihat aktivitas kota. Itu yang kami tawarkan,” jelas Komo.

Selain itu, Minum Kopi juga memikirkan ragam selera konsumennya. Tak hanya kopi hitam, mereka juga menyajikan varian minuman seperti Gula Aren Iced Coffee Milk, Cappuccino, dan Matcha Latte yang menjadi favorit para pengunjung muda, khususnya perempuan.

Infrastruktur yang Didukung Pemerintah

Menariknya, keberadaan kereta listrik ini bukan sekadar inisiatif swasta tanpa dukungan.

Peralatan seduh kopi berstandar profesional digunakan di lapak street coffee Lapangan Puputan Denpasar.
Peralatan penyeduhan yang digunakan merupakan standar coffee shop profesional. (Foto: Hendra)

Minum Kopi justru mendapat fasilitas resmi dari pemerintah kota Denpasar, termasuk pasokan listrik khusus setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu untuk operasional mereka di kawasan Lapangan Puputan.

Hal ini menunjukkan bahwa inovasi yang mereka bawa mendapat pengakuan sebagai bagian dari revitalisasi ruang publik kota menghidupkan taman dengan aktivitas ekonomi kreatif, tanpa merusak ketertiban dan keindahan lingkungan.

Baca juga:
🔗 Warung Wardani: Rasa Bali Otentik Sejak 1980


Harga Merakyat, Rasa Premium

Salah satu alasan cepatnya popularitas Minum Kopi adalah harganya yang sangat bersahabat. Untuk rasa dan kualitas yang setara cafe, harga yang mereka tawarkan benar-benar membuat siapa saja ingin mencoba:

  • Extra Shot: Rp 5.000
  • Americano (Ice/Hot): Rp 18.000
  • Cappuccino: Rp 23.000
  • Gula Aren Iced Coffee Milk: Rp 23.000
  • Matcha Latte: Rp 23.000

Dengan harga-harga ini, minum kopi bukan lagi gaya hidup mewah, tapi jadi bagian dari keseharian warga kota terjangkau, nikmat, dan berkelas.

Ekspansi yang Menginspirasi

Bukan hanya bertahan di satu titik, konsep street coffee dengan kereta listrik ini berkembang cepat. Dalam waktu kurang dari setahun, Minum Kopi telah membuka 8 cabang di berbagai titik strategis di Bali.

Ini membuktikan bahwa masyarakat sangat antusias menyambut inovasi ini. Di tengah maraknya bisnis kopi, mereka hadir dengan konsep baru, pendekatan lokal, dan keberanian untuk berbeda.

Pelanggan memesan kopi di lapak street coffee yang menawarkan cita rasa setara coffee shop.
Salah satu pelanggan tampak sedang memesan, tertarik dengan cita rasa kopi yang setara coffee shop. (Foto: Hendra)

Baca juga:
🔗 Minum Kopi Setiap Hari: Nikmat yang Menyehatkan


Lebih dari Sekadar Ngopi

Minum Kopi juga telah menjadi bagian dari ekosistem ruang publik. Banyak anak muda yang berkumpul, komunitas yang mengadakan acara kecil, hingga keluarga yang mampir saat bermain di taman.

Di sinilah kopi menjadi media sosial baru menghubungkan orang, menyatukan ruang, dan menciptakan pengalaman.

Tidak heran jika banyak pelanggan yang kemudian menjadikan spot ini sebagai titik pertemuan favorit setiap akhir pekan.

Bahkan tak sedikit yang datang hanya untuk mengabadikan momen minum kopi dari kereta listrik dan membagikannya ke media sosial.

Penutup: Sebuah Ajakan untuk Mencoba

Jika Anda sedang berada di Denpasar, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sensasi ini.

Datanglah ke Lapangan Puputan Denpasar pada akhir pekan, temui kereta kopi mungil yang ramai dikerumuni, dan nikmati secangkir Cappucino panas atau Matcha Latte dingin sambil menyaksikan lalu lintas kota yang dinamis. Di sinilah kopi tak hanya dinikmati, tapi dirayakan dalam ruang publik yang hidup.

Minum Kopi telah berhasil membuktikan bahwa inovasi, kualitas, dan keberanian untuk tampil beda bisa menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar bisnis ia menjadi bagian dari budaya kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *