Selamat Jalan AKBP Umar: Dedikasi dan Keteladanan dalam Pengabdian di Polres Gianyar

AKBP Umar diangkat oleh anggota Polres Gianyar sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi kepemimpinannya.
AKBP Umar, S.I.K., M.H. diangkat oleh rekan-rekan dari Polres Gianyar sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta atas kepemimpinan serta dedikasi beliau selama bertugas. (Foto: Moonstar)

Pada 10 Juli 2025, setelah 12 bulan bertugas sebagai Kapolres Gianyar, AKBP Umar, S.I.K., M.H. secara resmi berpamitan dari jajarannya.

Dalam momen perpisahan yang penuh haru, ia menyampaikan sebuah kalimat sederhana namun penuh makna:

β€œTerima kasih atas segalanya. Jika saya pernah salah, itu datang dari diri saya sendiri. Jika saya benar, itu berasal dari Sang Pencipta.”

Ucapan itu menandai akhir dari pengabdiannya di Gianyar sekaligus awal dari tugas barunya sebagai Wadirkrimum Polda Jawa Timur sebuah bentuk kepercayaan dan promosi dalam perjalanan kariernya sebagai perwira menengah Polri.


Mutasi dan promosi adalah hal yang lumrah dalam institusi kepolisian, sebagai bagian dari dinamika organisasi dan pengembangan karier.


Dalam Surat Keputusan Kapolri yang dikeluarkan pada akhir Juni lalu, tercatat sebanyak 702 perwira menengah yang mengalami rotasi dan promosi tugas, termasuk di antaranya AKBP Umar.

Baca juga:
πŸ”— AKBP Umar dan Strategi Kultural Menjaga Kamtibmas Bali

Menjaga Bali dengan Kearifan Lokal

Bali, dengan kekayaan budaya dan spiritualitasnya yang khas, menuntut pendekatan yang berbeda dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Di sinilah AKBP Umar menemukan tantangan sekaligus panggilan jiwanya.

Lulusan Akademi Kepolisian tahun 2004 ini telah malang melintang di lima kota berbeda, namun penugasannya di Bali khususnya sejak 2020 di masa pandemi menjadi titik penting dalam kiprahnya.

Ia tidak hanya menerapkan strategi konvensional, melainkan juga merumuskan pendekatan berbasis kearifan lokal, menghormati adat, membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat, dan memahami dinamika sosial spiritual masyarakat Bali.

β€œDi sini saya belajar bahwa keamanan bukan hanya soal hukum, tapi juga soal rasa rasa hormat, rasa aman, dan rasa memiliki,” kenangnya.

Jejak yang Ditinggalkan

Selama masa kepemimpinannya di Polres Gianyar, AKBP Umar dikenal sebagai sosok yang tegas namun humanis.

Ia aktif mendorong kolaborasi lintas sektoral dan mendekatkan institusi kepolisian dengan masyarakat.

Tak sedikit program berbasis komunitas yang lahir dari inisiatifnya, terutama dalam menghadapi tantangan pasca-pandemi dan menjaga stabilitas wilayah pariwisata.

Kini, estafet pengabdian itu diteruskan oleh penerusnya. Sementara AKBP Umar bersiap menjalankan amanah baru di Polda Jawa Timur, Gianyar tetap menyimpan jejak pengabdian yang ia torehkan.

Baca juga:
πŸ”— Polres Gianyar Bagikan Daging Kurban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *