Berjalan menaiki tangga batu yang simetris, hingga mencapai sebuah gerbang megah yang seolah menyentuh langit itulah pengalaman awal yang menyambut setiap langkah di Candi Ratu Boko.
Dari ketinggian, mata dimanjakan oleh lanskap alam dan siluet langit yang menambah kekhidmatan kunjungan ke situs arkeologi nan mempesona ini.
Di antara hamparan perbukitan yang tenang di sisi selatan Candi Prambanan, berdiri megah sebuah kompleks arkeologi yang sarat akan sejarah dan misteri, Candi Ratu Boko.
Terletak di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, situs ini menyuguhkan perpaduan antara nilai sejarah, keagamaan, arsitektur klasik, dan panorama alam yang luar biasa.
Meskipun kerap disebut “candi”, Ratu Boko sejatinya bukanlah bangunan pemujaan seperti candi Hindu atau Budha lainnya.
Kompleks ini lebih menyerupai keraton kuno atau kompleks istana, yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 oleh Rakai Panangkaran, seorang raja dari Wangsa Syailendra.
Nama “Ratu Boko” sendiri merujuk pada legenda lokal, yang menyebut tempat ini sebagai kediaman Ratu Boko, ayah dari tokoh pewayangan Roro Jonggrang, yang juga dikaitkan dengan cerita rakyat seputar Candi Prambanan.
Baca juga:
🔗 Perang Pandan Bali: Keindahan dan Kegemilangan Tradisi Leluhur
Masuk ke area Candi Ratu Boko, pengunjung akan disambut oleh gerbang utama bertingkat dua yang ikonik.
Tangga batu mengantarkan langkah demi langkah menuju struktur utama, membangun nuansa agung dan sakral. Kompleks ini terbagi dalam beberapa bagian penting:
Salah satu daya tarik intelektual dan spiritual dari Candi Ratu Boko adalah keberadaan unsur Hindu dan Buddha yang berdampingan dalam satu kawasan.
Ditemukan peninggalan seperti lingga-yoni, arca Ganesha, serta stupa Buddha, yang menunjukkan toleransi dan keharmonisan antar agama yang telah terjalin sejak masa lampau.
Baca juga:
🔗 Pura Lempuyang: Menjaga Harmoni Antara Kesucian dan Daya Tarik Wisata
Candi Ratu Boko dikenal sebagai spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam di Yogyakarta.
Berada di ketinggian sekitar 196 meter di atas permukaan laut, tempat ini menyuguhkan panorama dramatis dengan latar belakang langit jingga yang menyorot siluet Candi Prambanan dari kejauhan.
Momen sunset di sini bukan sekadar visual, tapi juga menghadirkan ketenangan batin yang sulit didapatkan di tempat lain.
Untuk menuju Candi Ratu Boko, pengunjung dapat menempuh perjalanan sekitar 3 km dari Candi Prambanan.
Lokasi dapat dicapai dengan kendaraan pribadi, taksi online, ataupun dalam paket wisata terintegrasi.
Tiket masuk umumnya tersedia dalam paket Prambanan Ratu Boko Sunset, lengkap dengan fasilitas shuttle dari Prambanan menuju Ratu Boko.
Baca juga:
🔗 Bali Terapkan Aturan Ketat untuk Wisatawan Asing
Candi Ratu Boko adalah perpaduan harmonis antara arkeologi, budaya, dan keindahan alam.
Situs ini bukan hanya menyimpan kisah kejayaan masa lalu, tetapi juga mengajak setiap pengunjung untuk merenungi nilai spiritualitas dan estetika yang begitu dalam. Sebuah destinasi yang tidak hanya untuk dilihat, tetapi untuk dirasakan dan dikenang.