Nama Kapolres Halmahera Barat AKBP Erlichson Pasaribu., S.H., S.I.K mungkin tak asing bagi warga Halmahera Barat.
Namun bagi banyak orang di sini, beliau lebih dari sekadar Kapolres beliau adalah sosok yang kerap menyapa dengan ramah di pasar.
Ia juga dikenal mendengar keluh kesah warga di pos-pos terpencil, atau sekadar tersenyum hangat kepada anak-anak di pinggir jalan.
Lulusan Akpol 2005 ini membawa semangat pengabdian yang tak lekang oleh waktu, dari Banten dan Bangka Belitung, hingga akhirnya menapakkan kaki di tanah Maluku Utara.
Perjalanan panjangnya di tiga wilayah Polda Banten, Bangka Belitung, dan Maluku Utara telah mengasah bukan hanya kemampuan teknis kepolisian, tetapi juga kepekaan hatinya.
Dari kota Pangkalpinang yang dinamis hingga pelosok Belitung dan Bangka Selatan, ia belajar bahwa inti dari tugas kepolisian adalah kemanusiaan. Pengalaman itulah yang kini membentuk cara kepemimpinannya di Polres Halmahera Barat.
Dan di bumi Cengkeh ini, Erlichson menawarkan lebih dari sekadar penegakan hukum. Ia membawa sebuah filosofi sederhana namun sarat makna BERKAT.
Bukan hanya akronim, tetapi janji nyata yang ia wujudkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Beriman
Setiap pagi sebelum memimpin apel, Erlichson selalu menyempatkan diri untuk hening sejenak. Baginya, memulai tugas dengan doa bukan sekadar ritual, melainkan bentuk kesadaran bahwa tugas mulia ini membutuhkan landasan spiritual dan kerendahan hati.
“Kekuatan tanpa iman bagaikan perahu tanpa kemudi,” ujarnya suatu ketika.
2.Kasih
Prinsip “melayani seperti kita ingin dilayani” ia terjemahkan dalam tindakan nyata. Ia sering turun langsung ke desa-desa, duduk lesehan bersama warga, mendengarkan keluhan mereka tentang jalan rusak atau kesulitan akses layanan kesehatan.
Bagi anak-anak, ia bukan sosok yang menakutkan, melainkan “Om Polisi” yang ramah dan mudah tersenyum.
“Bahu yang tegar harus diimbangi dengan hati yang lembut,” katanya.
3. Tangguh
Ketangguhan bagi Erlichson bukan hanya soal fisik menghadapi pelaku kejahatan, tetapi juga kesiapan mental dan emosional untuk selalu hadir saat masyarakat membutuhkan siang atau malam, di kota maupun di dusun-dusun terpencil.
Ini adalah tentang keteguhan menjadi pelindung tanpa kenal lelah.
Filosofi BERKAT bukan sekadar tulisan di dinding kantor. Warga benar-benar merasakannya.
Di bawah kepemimpinannya, Polres Halmahera Barat tak hanya fokus pada penindakan, tapi juga hadir sebagai solusi.
Saat terjadi konflik antarwarga, pendekatan mediasi dan kekeluargaan selalu diutamakan.
Saat bencana melanda, polisi tak hanya mengamankan lokasi, tetapi juga turun langsung mengantar bantuan dan memberikan penghiburan kepada para korban.
Kehadiran Polres Halmahera Barat di tengah masyarakat adalah tangan yang menolong, bukan semata-mata tangan yang menegakkan hukum.
Baca juga:
🔗 Kapolda dan Kajati Maluku Utara Perkuat Sinergi Penegakan Hukum
Di tengah padatnya tugas dan tanggung jawab, Erlichson memahami pentingnya menjaga keseimbangan diri. Lapangan tenis menjadi ruang pelarian sekaligus ruang refleksinya.
“Setelah seharian berkutat dengan berbagai persoalan, mengayunkan raket membuat pikiran kembali jernih,” ujarnya sambil tersenyum.
Kebiasaannya bermain tenis sepulang tugas bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga bentuk komitmen untuk menjaga kebugaran fisik dan mental, agar selalu siap memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang ia layani.
Di tengah arus digitalisasi yang kian deras, AKBP Erlichson Pasaribu menyampaikan pesan mendalam kepada generasi muda:
“Manfaatkan kemajuan teknologi untuk hal-hal yang positif. Tingkatkan kemampuan di bidang siber agar dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.”
Bagi Erlichson, pengabdian bukan hanya tentang apa yang kita lakukan hari ini, tetapi juga tentang bagaimana kita membekali generasi penerus untuk menjadi pelayan masyarakat yang lebih cerdas, tangguh, dan berkarakter di masa depan.
Dan di tanah Halmahera Barat, semangat itu ia tanamkan setiap hari dengan hati, dengan ketulusan, dan dengan harapan yang tak pernah padam.