Ungasan – Kemacetan parah terjadi di jalur menuju Pantai Balangan, Bali, sejak pukul 13.00 WITA, Sabtu (31/5/2025).
Antrean kendaraan mengular selama berjam-jam, melibatkan mobil pribadi hingga truk besar yang turut memperparah kondisi lalu lintas.
Pantai Balangan memang memiliki beberapa akses jalan, namun jalur-jalur tersebut juga digunakan untuk menuju area lainnya seperti pemukiman warga, lokasi penginapan, hingga kawasan wisata di sekitarnya.
Hal ini menjadikan titik-titik simpang menjadi rawan padat, terutama saat akhir pekan atau hari libur.
Salah satu warga setempat, Putu, yang secara sukarela membantu mengatur lalu lintas mengatakan bahwa kemacetan sudah berlangsung sejak pukul 13.00 siang.
Ia turut prihatin melihat kendaraan yang tak kunjung bergerak dan wisatawan yang terlihat gelisah.
“Sudah dari jam satu siang macet, ini memang sering terjadi kalau hari libur. Mobil dan truk ikut antre panjang,” ujarnya.
Kemacetan seperti ini bukan hal baru di Bali, namun keadaannya kini dinilai makin memburuk, bukan hanya wisatawan yang terganggu.
Masyarakat lokal pun merasa aktivitas sehari-harinya terhambat karena padatnya jalur utama ke destinasi wisata. Fenomena kemacetan di Bali juga menjadi sorotan dunia internasional.
Mengutip laporan dari media internasional, salah satu pendiri Lonely Planet, Tony Wheeler, pernah menyatakan keengganannya berlibur ke beberapa negara, termasuk Bali, dengan alasan kemacetan yang tak masuk akal.
“Kondisi lalu lintas di Bali sudah tidak masuk akal. Saya lebih memilih tempat yang menawarkan pengalaman santai tanpa stres di jalan,” ujar Tony dalam wawancara sebelumnya.
Baca juga:
🔗 Pembangunan Masif di Selatan Bali Ancam Keseimbangan Ekologis
Pernyataan tersebut menjadi tamparan bagi pemerintah daerah dan pengelola pariwisata Bali agar lebih serius dalam menata infrastruktur dan transportasi, seiring semakin meningkatnya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun.
Pantai Balangan sendiri merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Keindahan tebing dan pantainya yang memesona selalu jadi daya tarik, namun akses yang buruk bisa mengurangi kenyamanan dan pengalaman pengunjung.
Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera melakukan evaluasi serta menyediakan solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan, agar Bali tetap menjadi destinasi wisata kelas dunia yang ramah dan nyaman untuk semua.