Ungasan, Bali – Usai insiden pemadaman listrik massal yang sempat melumpuhkan aktivitas di seluruh Bali pada Kamis sore, 2 Mei 2025. warga Ungasan kembali dihadapkan pada permasalahan lain yang tak kalah membingungkan.
Kali ini, pemadaman listrik terjadi secara parsial dan hanya menimpa sebagian rumah di Perumahan Kori Nuansa.
Peristiwa ini berlangsung pada Senin malam, 9 Juni 2025, mulai pukul 22.00 WITA hingga sekitar pukul 01.00 WITA dini hari.
Sementara itu, rumah-rumah lain di kawasan yang sama tetap mendapat pasokan listrik seperti biasa.
Kondisi yang tidak merata ini menimbulkan kebingungan sekaligus keresahan di tengah masyarakat. Putu, salah satu warga terdampak, mengaku heran dengan situasi yang menurutnya janggal.
“Biasanya kalau mati lampu, semuanya gelap. Tapi kali ini hanya rumah kami dan beberapa tetangga yang padam, sedangkan rumah lainnya tetap menyala. Rasanya seperti ada perlakuan pilih kasih,” ujarnya dengan nada kesal.
Fenomena pemadaman listrik tidak menyeluruh ini memunculkan banyak pertanyaan, sebab secara umum, pemadaman biasanya terjadi serentak dalam satu blok atau wilayah tertentu.
Sejumlah warga menduga adanya gangguan teknis pada jaringan distribusi lokal. Namun, ketiadaan informasi resmi dari pihak berwenang membuka ruang bagi spekulasi dan ketidakpastian.
Dampak pemadaman listrik di malam hari bukan sekadar ketidaknyamanan, tapi juga sangat mempengaruhi aktivitas rumah tangga.
Terutama bagi keluarga dengan anak kecil, lansia, atau mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Listrik adalah kebutuhan mendasar yang tidak bisa diabaikan.
Hendra, warga lainnya, menilai peristiwa ini mencerminkan lemahnya komunikasi dan transparansi dari penyedia layanan listrik.
“Listrik bukan lagi sekadar fasilitas tambahan, tapi sudah menjadi kebutuhan pokok. Kami tidak menuntut macam-macam, hanya ingin kejelasan. Setidaknya beri tahu penyebabnya, agar warga tidak terus-menerus menduga-duga,” ungkapannya.
Menurut beberapa warga, ini bukan kali pertama kejadian semacam ini terjadi di kawasan tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemadaman parsial dengan pola serupa telah berulang kali terjadi, namun selalu tanpa penjelasan dari pihak PLN atau teknisi terkait.
Baca juga:
🔗 Gas Melon Langka, Harga Tembus Rp30.000 Jelang Idul Fitri di Bali
Warga berharap PLN tidak hanya hadir saat menagih pembayaran bulanan, tetapi juga menunjukkan komitmen dalam menjaga kestabilan dan pemerataan layanan.
Ketika listrik padam tanpa penjelasan, yang hilang bukan hanya cahaya, tetapi juga rasa percaya.
Masyarakat Perumahan Kori Nuansa dan sekitarnya kini mendesak adanya penanganan serius, investigasi menyeluruh terhadap penyebab pemadaman parsial ini, serta sistem pelaporan yang transparan.
Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang, dan PLN mampu menjalin komunikasi yang lebih terbuka serta tanggap terhadap keluhan masyarakat.