Lapangan Puputan Denpasar kini semakin menggoda untuk dikunjungi keluarga, terutama yang memiliki anak kecil.
Selain menyediakan taman bermain dan beragam kuliner serta permainan anak, tempat ini menghadirkan fasilitas baru yang sangat berarti Perpustakaan Anak Lapangan Puputan.
Diresmikan oleh Dinas Perpustakaan Kota Denpasar sejak Desember 2024, perpustakaan ini menjadi destinasi menarik bagi anak-anak.
Di dalamnya tersedia berbagai koleksi buku bacaan yang sesuai usia, dilengkapi dengan permainan edukatif seperti balok susun dan alat peraga berhitung. Tak ketinggalan, buku cerita bergambar pun tersedia untuk memikat minat baca buah hati.
Yang terbaik, akses ke semua fasilitas ini gratis! Syaratnya pun sangat sederhana. Orang tua cukup mendaftarkan anak di buku tamu yang disediakan.
Setelah itu, anak-anak bebas membaca, bermain, dan belajar. Orang tua juga dipersilakan menemani dan mendampingi anak-anak selama beraktivitas di sana.
Perpustakaan Anak Lapangan Puputan buka setiap hari dengan jam operasional yang ramah keluarga:
Antusiasme masyarakat, baik orang tua maupun anak-anak, terhadap kehadiran perpustakaan ini sangat tinggi.
“Antusias orang tua dan anak sangat tinggi di sini. Perpustakaan ini sangat membantu sejak berdiri Desember lalu,” ujar salah satu petugas penjaga perpustakaan, mengonfirmasi tingginya minat pengunjung.
Dukungan positif juga datang dari warga, seperti Putu Ayu, seorang ibu rumah tangga yang kerap membawa anaknya ke sana.
“Saya sangat terbantu dengan adanya buku-buku dan fasilitas bermain sambil belajar di sini. Anak-anak bisa bermain dan belajar layaknya di sekolah,” tuturnya.
Baca juga:
🔗 Penjaga Tradisi Sejak Dini: Peran Keluarga dalam Menanamkan Budaya Bali pada Anak
Kehadiran Perpustakaan Anak Lapangan Puputan ini merupakan bukti nyata kepedulian dan keseriusan Pemerintah Kota Denpasar dalam mendukung pendidikan anak sejak usia dini.
Fasilitas yang menyenangkan, edukatif, dan gratis ini menjadi wujud investasi berharga bagi masa depan generasi muda Denpasar.
Baca juga:
🔗 Hidup dengan UMP di Bali: Realita Para Pekerja