Pulau Gag di Raja Ampat: Sorotan Tambang Nikel dan Letaknya

Pemandangan gugusan karst dan laut biru di Pulau Piaynemo, Raja Ampat.
Pulau Piaynemo merupakan salah satu ikon wisata utama di Raja Ampat. (Foto: Moonstar)

Pulau Piaynemo, salah satu ikon wisata utama di Raja Ampat, merupakan surga bahari Indonesia yang dikenal luas.

Tempat ini termasuk destinasi terbaik di Raja Ampat dan menjadi bagian dari paket wisata yang ditawarkan kepada para wisatawan yang berkunjung ke wilayah tersebut.


Namun, belakangan ini Pulau Gag tengah menjadi sorotan publik akibat polemik terkait tambang nikel di kawasan Raja Ampat.


Perhatian ini muncul karena kekhawatiran akan dampak lingkungan yang bisa ditimbulkan di wilayah yang dikenal memiliki kekayaan hayati luar biasa.

Letak Pulau Gag

Secara administratif, Pulau Gag berada di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.

Raja Ampat sendiri merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sebelah utara “Kepala Burung” Pulau Papua, dan telah lama dikenal sebagai destinasi wisata bahari unggulan di Indonesia maupun dunia.


Pulau Gag berjarak sekitar 30 hingga 40 kilometer dari Pulau Piaynemo. Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Kamis, 5 Juni 2025.


“Piaynemo itu pulau pariwisatanya Raja Ampat. Saya sering ke Raja Ampat. Pulau Piaynemo dengan Pulau Gag itu kurang lebih sekitar 30 sampai 40 kilometer,” ujar Bahlil.

Panorama karst dan laut biru Pulau Piaynemo di Raja Ampat yang memukau dari ketinggian.
Pulau Piaynemo dikenal sebagai salah satu ikon wisata utama di Raja Ampat karena keindahan panorama karst dan lautnya yang memukau. (Foto: Moonstar)

Topografi dan Sumber Daya Pulau Gag

Menurut Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Pulau Gag memiliki luas sekitar 6.500 hektare atau setara dengan 65 kilometer persegi.

Sebagian besar wilayah pulau ini terdiri atas perbukitan dan pegunungan. Puncak tertingginya adalah Gunung Susu yang menjulang setinggi 350 meter di atas permukaan laut, terletak di bagian selatan pulau.

 

Pulau Gag dikenal memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, selain cadangan mineral seperti nikel.

Pulau ini juga kaya akan sumber daya perikanan serta ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan beragam biota laut lainnya.

Polemik Tambang Nikel

Isu pertambangan di Pulau Gag memicu polemik, terutama karena lokasinya masih termasuk dalam gugusan Raja Ampat yang selama ini dijaga ketat demi kepentingan konservasi dan pariwisata berkelanjutan.

Kekhawatiran utama muncul dari potensi kerusakan lingkungan yang dapat berdampak jangka panjang terhadap ekosistem laut dan kehidupan masyarakat lokal.

Meskipun Pulau Gag tidak berada tepat di tengah destinasi wisata utama seperti Piaynemo atau Wayag.

Keberadaannya yang masih dalam satu wilayah administratif dan ekosistem menjadikan isu ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, aktivis lingkungan, dan pemerhati konservasi.


Baca juga:
🔗 Bunaken, Surga Bawah Laut di Sulawesi Utara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *