BALI — Pulau Dewata tidak hanya memikat wisatawan dengan keindahan alam, budaya yang kaya, dan keramahan penduduk lokal, tapi juga menawarkan kemudahan transportasi bagi pelancong yang ingin menjelajah lebih bebas.
Salah satunya melalui layanan rental motor yang kini kian berkembang pesat.
Meningkatnya jumlah wisatawan ke Bali menjadi faktor utama dibalik pertumbuhan industri ini. Dengan jutaan pengunjung setiap tahunnya, permintaan akan transportasi pribadi yang fleksibel dan terjangkau pun melonjak.
“Sewa motor itu memudahkan, apalagi buat yang suka eksplor tempat-tempat anti-mainstream,” ujar Indra, wisatawan asal Bandung yang sudah tiga kali berkunjung ke Bali.
Baca juga:
🔗 Hidup dengan UMP di Bali, Bertahan dengan Kearifan Lokal
Tidak hanya murah, motor juga memungkinkan wisatawan untuk menikmati perjalanan yang lebih personal. Dibandingkan dengan taksi atau transportasi online, motor memberikan keleluasaan waktu dan rute.
Wisatawan bisa berhenti kapan pun untuk berfoto, menikmati pemandangan, atau mencicipi kuliner lokal.
“Kalau pakai motor, saya bisa ke pantai pagi-pagi sekali tanpa tergantung siapa pun. Bebas banget,” kata Yuki, wisatawan asal Jepang yang menyewa Scoopy selama sebulan.
Pertumbuhan ini turut dirasakan para pelaku usaha lokal. Seperti yang dialami Pak Suda, pemilik rental motor di kawasan Ungasan, Badung.
“Dari 85 unit motor, sebagian besar selalu keluar. Ada bule Jepang yang sewa Scoopy baru selama sebulan, bayarnya Rp2 juta. Motor gede seperti XMAX juga ada, tapi memang peminatnya terbatas, biasanya orang Eropa,” ujarnya.
Menurutnya, jenis motor seperti Scoopy dan motor bebek masih jadi primadona karena cocok digunakan di jalanan Bali yang beragam.
Baca juga:
🔗 Putu Ratih: Bocah Bali Penjaga Tradisi Leluhur
Meski menjanjikan, industri rental motor di Bali juga menghadapi tantangan. Banyak penyewa motor, terutama dari luar negeri, belum memahami aturan lalu lintas di Indonesia. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan.
“Makanya penting banget bagi kami untuk memberi penjelasan, minimal soal helm, SIM internasional, dan cara berkendara di jalanan Bali,” tambah Pak Suda.
Beberapa penyedia jasa bahkan menyediakan helm tambahan, raincoat, peta wisata, hingga pelatihan singkat sebelum motor diserahkan ke pelanggan.