Dunia yang lebih baik dimulai dari cara kita memperlakukan dan membimbing generasi penerusnya.
Salah satu prinsip yang menjadi landasan sikap humanis Irjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si., dalam memimpin Kepolisian Daerah Maluku Utara.
Di tengah kesibukan dan tanggung jawab besar sebagai Kapolda, Irjen Pol. Waris Agono tetap menunjukkan sisi kepemimpinan yang tidak hanya tegas, tetapi juga penuh kasih.
Dalam sebuah momen yang terekam kamera, ia terlihat memeluk seorang anak laki-laki dengan hangat. Sang anak berdiri di sampingnya, tersenyum malu-malu dengan mata berkaca-kaca.
Potret sederhana yang sarat makna kehangatan seorang pemimpin kepada generasi penerus.
Bagi Irjen Pol. Waris Agono, anak-anak bukan sekadar bagian dari masyarakat, melainkan simbol harapan dan masa depan bangsa.
Dalam setiap kunjungan dan pertemuan dengan warga, beliau selalu menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan anak-anak bukan hanya sebagai bentuk keramahan.
Melainkan sebagai pesan kuat keamanan dan kemajuan masa depan bergantung pada bagaimana kita membina generasi muda hari ini.
“Anak-anak inilah yang kelak akan memimpin negeri ini. Tugas kita adalah menjaga dan mendidik mereka dengan kasih sayang, bukan ketakutan,” ujar Kapolda dalam sebuah kesempatan.
Melalui interaksi hangat semacam ini, Irjen Pol. Waris Agono ingin mengubah pandangan bahwa polisi adalah sosok yang harus ditakuti.
Sebaliknya, polisi harus hadir sebagai pelindung dan sahabat bagi masyarakat, terutama anak-anak.
Ia mendorong citra Polri yang humanis, bersahabat, dan menyentuh hati karena kepercayaan masyarakat dimulai dari rasa aman dan kedekatan, bahkan sejak usia dini.
Baca juga:
🔗 Duduk Sama Rendah, Melayani Setinggi Langit: Humanisme Irjen Waris Agono di Maluku Utara
Apa yang dilakukan Kapolda bukan hanya sekadar momen, melainkan pesan moral bagi seluruh anggota kepolisian bahwa menjalankan tugas bukan hanya soal prosedur dan penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun hubungan emosional dengan masyarakat.
Kepemimpinan yang baik adalah ketika keberanian dan ketegasan bisa berdampingan dengan empati dan perhatian.
Bagi sang anak, pelukan hangat dari seorang Kapolda mungkin akan menjadi kenangan yang membekas seumur hidup.
Bisa jadi, dari situ tumbuh cita-cita untuk suatu hari mengabdi sebagai anggota Polri. Karena dari cinta dan keteladanannya, harapan bisa tumbuh dengan kokoh.
Kepemimpinan Irjen Pol. Waris Agono mengajarkan kita bahwa masa depan bangsa tumbuh di sekitar kita dalam tawa, mimpi, dan harapan anak-anak.
Membina mereka, hadir untuk mereka, dan menyentuh hati mereka adalah panggilan mulia yang melampaui pangkat dan jabatan.
Sebab pemimpin sejati bukan hanya mampu memerintah, tetapi juga mampu menyentuh hati.