Travelling bagi sebagian orang bukan sekadar kegiatan liburan, melainkan sebuah panggilan jiwa. Bagi mereka yang mencintai perjalanan, setiap tempat baru adalah lembaran kosong yang siap diisi dengan pengalaman, makna, dan pelajaran hidup.
Namun, di balik keindahan foto dan cerita-cerita petualangan yang dibagikan ke publik, ada sisi lain yang tak selalu terlihat yakni sisi kejiwaan dan dinamika kehidupan yang menyertainya.
Travelling adalah jalan sunyi yang membawa kita pada dua hal: keindahan luar dan keheningan dalam. Bagi mereka yang menjalaninya dengan kesadaran, perjalanan bisa menjadi proses penyembuhan dan pertumbuhan.
Namun, jika dijalani tanpa tujuan yang jelas, travelling juga bisa menjadi pelarian yang melelahkan.
Baca juga:
đź”— 3805 Mdpl: Kerinci, Sang Guru yang Mengajarkan Keberanian dan Kerendahan Hati
Pada akhirnya, bukan seberapa jauh kaki melangkah, tapi seberapa dalam kita memahami diri sendiri di tiap langkah itu.