Rahasia Kesehatan Orang Jepang: Gaya Hidup Panjang Umur dari Okinawa

Naoko menikmati suasana di salah satu pantai indah di Bali.
Naoko menikmati momen saat diajak mengunjungi salah satu pantai indah di Bali. (Foto: Moonstar)

Gaya Hidup Sehat dari Pulau Panjang Umur

Okinawa, sebuah pulau di selatan Jepang, dikenal sebagai salah satu wilayah dengan harapan hidup tertinggi di dunia.

Banyak penduduknya yang hidup hingga usia lebih dari 100 tahun (centenarian) dalam kondisi fisik dan mental yang tetap prima.

Apa rahasianya? Mengutip dari World Economic Forum, berikut enam prinsip hidup masyarakat Okinawa yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk hidup lebih sehat, bahagia, dan panjang umur.

1. Menjaga Sikap Positif dan Menemukan Ikigai

Satu hal yang menonjol dari para centenarian di Okinawa adalah sikap hidup yang positif dan semangat yang tinggi.

Mereka cenderung optimis, riang, dan tahu cara menikmati hidup. Kunci dari semangat hidup ini adalah konsep ikigai yang secara harfiah berarti “alasan untuk bangun di pagi hari”.

Ikigai setiap orang bisa berbeda: pekerjaan, hobi, keluarga, komunitas, atau bahkan hewan peliharaan.

Seorang pria berusia 102 tahun, misalnya, menyebut bahwa ikigai-nya adalah dua ekor banteng yang ia rawat setiap hari.

Dengan memiliki tujuan hidup yang jelas, mereka tetap termotivasi menjalani hari-hari dengan penuh makna.

2. Tidak Mengenal Kata Pensiun

Di Okinawa, konsep pensiun hampir tidak dikenal. Masyarakat tetap aktif dan produktif sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka.

Seorang petani akan tetap pergi ke ladang, seorang pengrajin terus berkarya selama tubuh memungkinkan.

Aktivitas fisik dan mental yang terus berlanjut ini memberikan rasa pencapaian, menjaga fungsi tubuh dan pikiran, serta mengurangi risiko penyakit kronis. Dengan tetap bergerak dan bekerja, mereka menjaga kualitas hidup di usia lanjut.

3. Bergabung dalam Komunitas Sosial Moai

Masyarakat Okinawa sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Mereka memiliki sistem sosial bernama moai kelompok pertemanan yang dibentuk sejak muda dan terus terjaga seumur hidup.

Para anggota moai saling mendukung secara emosional, sosial, bahkan finansial.

Mereka rutin berkumpul, minum teh hijau, berbagi cerita, dan saling menjaga. Keakraban ini memberi dampak positif besar terhadap kesehatan mental dan fisik.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan hubungan sosial yang kuat cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan hidup lebih lama.

4. Mengelola Stres dengan Bijak

Salah satu kunci umur panjang adalah kemampuan dalam mengelola stres. Penduduk Okinawa dikenal tenang, sabar, dan tahan terhadap tekanan.

Penelitian di Hawaii bahkan menemukan bahwa mereka memiliki prevalensi gen FOXO3A gen yang berperan dalam ketahanan stres dan umur panjang.

Namun, bukan hanya genetik. Kehidupan yang penuh makna, interaksi sosial yang hangat, serta kebiasaan meditasi dan refleksi membuat mereka memiliki ketahanan mental yang kuat.

Naoko mengamati burung di tempat rekreasi di Denpasar, Bali.
Naoko sempat diajak mengamati burung di sebuah tempat rekreasi di Denpasar, Bali. (Foto: Moonstar)

5. Kehidupan Spiritual yang Mendalam

Spiritualitas memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Okinawa. Mereka masih menjalankan ritual leluhur dan menjaga hubungan batin yang kuat dengan alam.

Setiap tahun, mereka mengunjungi makam keluarga dan “berbicara” kepada para leluhur sebagai bentuk penghormatan dan keterikatan.

 

Banyak tempat sakral di Okinawa seperti hutan keramat yang menjadi ruang meditasi dan doa, terutama bagi para wanita.

Praktik spiritual ini membawa ketenangan batin yang terbukti sangat baik bagi kesehatan emosional.

6. Pola Makan Sehat dan Gaya Hidup Aktif

Penduduk Okinawa menerapkan filosofi makan hara hachi bu berhenti makan saat merasa 80% kenyang. Pola ini membantu mereka menghindari makan berlebihan dan menjaga berat badan ideal.

 

Makanan mereka didominasi oleh sayuran, kacang-kacangan, dan makanan nabati rendah kalori namun kaya nutrisi.

Ubi jalar menjadi sumber karbohidrat utama, menggantikan nasi. Mereka juga mengkonsumsi lebih dari satu kilogram sayur, buah, dan kacang setiap hari.

Gaya hidup aktif seperti berjalan kaki, berkebun, dan bekerja di ladang menjaga keseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori.

Kebiasaan merokok sangat rendah, dan konsumsi alkohol pun moderat.


Baca juga:
🔗 Kunyit dan Manfaatnya untuk Kesehatan


Kisah Naoko: Hidup Sehat dari Jepang ke Bali

Naoko, seorang wanita Jepang berusia hampir 60 tahun, menjadi contoh nyata dari gaya hidup sehat ini.

Saat melakukan perjalanan seorang diri ke Bali, ia tetap terlihat bugar dan aktif. Ia bercerita bahwa dirinya menghindari makanan instan, lebih memilih makanan rumahan atau warung tradisional. Setiap hari ia juga berjalan kaki sebagai bagian dari rutinitas di Jepang.

 

Namun, selama di Bali, ia menyadari betapa sedikitnya ia berjalan kaki. Dalam sebuah catatan, ia mengatakan:

 

“Sejak kembali ke Jepang, saya sadar betapa sedikit saya berjalan saat di Bali. Bahkan berjalan beberapa ratus langkah untuk berpindah kereta di Jepang terasa lebih melelahkan. Setelah saya cek di aplikasi pencatat langkah, meski saya bepergian jauh di Bali setiap hari, jumlah langkah saya rata-rata tidak sampai 1.000 langkah.”


Kini, Naoko kembali aktif berjalan kaki dan memperhatikan pola makan sehat. Kisahnya menjadi pengingat bahwa gaya hidup sehat dapat dilakukan di mana saja, asalkan kita sadar dan konsisten.


Baca juga:
🔗 Naoko Lucy Kaneda: Cinta Sejati Seorang Wanita Jepang pada Bali


Kesimpulan

Masyarakat Okinawa telah membuktikan bahwa umur panjang bukan semata-mata soal genetik, tetapi hasil dari kombinasi pola pikir positif, hubungan sosial yang kuat, aktivitas fisik yang konsisten, manajemen stres, spiritualitas, dan pola makan sehat.

 

Gaya hidup mereka bisa menjadi inspirasi nyata bagi siapa pun yang ingin hidup lebih sehat, lebih bermakna, dan lebih bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *