Denpasar, 5 Juli 2025 — Sabtu malam di kawasan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 terasa lebih hidup dari biasanya.
Ribuan pengunjung dari berbagai daerah tumpah ruah memenuhi area festival, tidak hanya untuk menyaksikan pertunjukan seni dan budaya, tetapi juga untuk mencicipi beragam kuliner yang menggoda selera.
Deretan stand kuliner menjadi magnet tersendiri. Mulai dari makanan tradisional Bali hingga jajanan kekinian, semuanya tersedia dalam satu kawasan yang dirancang seperti pasar malam modern.
Salah satu titik keramaian yang paling mencolok adalah di depan kios penjual es krim cone dan Japanese souffle pancake.
Terlihat antrean panjang mengular, dipenuhi anak-anak muda, keluarga, hingga wisatawan mancanegara yang penasaran dengan rasa dan tampilannya yang menggugah selera.
Menu es krim yang ditawarkan pun bervariasi vanilla, chocolate, hingga mixed cone dengan harga yang ramah kantong.
Sementara pancake ala Jepang hadir dalam varian rasa menarik seperti tiramisu, matcha, taro, hingga blueberry dan strawberry yang dikemas estetik dan instagramable.
“Antrenya panjang, tapi worth it. Apalagi makannya sambil duduk bareng teman-teman di bawah lampu-lampu gantung, suasananya dapet banget,” ujar Ayu (36), seorang pengunjung asal Ungasan yang datang bersama keluarganya.
Baca juga:
🔗 Gong Kebyar Wanita Asti Pradnyaswari Siap Tampil di PKB 2025 Sebagai Pendamping Provinsi
Di sisi lain, tampak pula kios yang menjajakan bakso goreng khas rumahan, sate lilit, nasi jinggo, dan minuman herbal Bali seperti loloh cemcem dan temulawak.
Kehadiran UMKM kuliner ini menjadi nyawa tersendiri dalam perayaan PKB, karena selain mendukung pelaku usaha lokal, juga memberikan pengalaman rasa yang otentik kepada pengunjung.
Suasana semakin hangat saat aroma rempah dan wangi kue panggang bercampur dengan suara musik tradisional yang mengalun dari panggung utama.
Anak-anak berlarian membawa balon, remaja sibuk merekam momen di media sosial, dan para orang tua duduk menikmati suasana sambil menyeruput kopi Bali hangat.
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyampaikan bahwa tahun ini PKB tidak hanya fokus pada pelestarian budaya, tetapi juga memperluas jangkauan dengan memberikan ruang lebih besar bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Kuliner adalah bagian dari identitas budaya. Melalui sajian rasa, kita juga merayakan kekayaan tradisi,” ujarnya dalam sesi pembukaan bazar kuliner.
Baca juga:
🔗 Pesta Kesenian Bali 2025: Harmoni Semesta Raya di Tengah Liburan Sekolah
Pesta Kesenian Bali 2025 bukan sekadar perayaan seni pertunjukan, melainkan juga ruang interaksi sosial dan rasa.
Di tengah hiruk-pikuk zaman digital, momen berkumpul seperti ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sederhana masih bisa ditemukan di semangkuk jajanan pasar, secuil pancake, atau segigit es krim yang dinikmati bersama orang tersayang.
Bagi banyak orang, malam itu bukan hanya tentang membeli makanan, melainkan tentang menciptakan kenangan.