Pemerintah Australia Perbarui Peringatan untuk Wisatawan di Bali

Pagi yang damai di Pura Ulun Danu Beratan, Bali.
Pagi yang damai di Pura Ulun Danu Beratan, Bali. (Foto: Moonstar)

Pemerintah Australia melalui portal Smartraveller (di bawah Departemen Luar Negeri dan Perdagangan) memperbarui peringatan perjalanan bagi warganya yang berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali.

Peringatan berlevel 2 (“Exercise Normal Precautions”) ini menyoroti potensi risiko sekaligus menekankan pentingnya kesadaran budaya demi keamanan bersama.

Waspada Bahaya Laut dan Pantai

Wisatawan diminta ekstra hati-hati saat beraktivitas di pesisir Bali. Strong currents (arus kuat) dan pantai tanpa pengawasan lifeguard kerap menyebabkan insiden tenggelam. Pemerintah Australia menegaskan:

“Hindari berenang di pantai yang tidak memiliki penjaga atau rambu peringatan. Selalu patuhi larangan berenang (red flags) dan konsultasi dengan pemandu lokal terkait kondisi laut.”

Persyaratan Visa dan Kondisi Paspor yang Ketat

Peringatan ini mengingatkan bahwa paspor rusak seperti lecet signifikan, halaman copot, atau kerusakan akibat air bisa ditolak otoritas imigrasi Indonesia. Wisatawan wajib:

  • Memastikan paspor masih berlaku minimal 6 bulan.

  • Memahami ketentuan visa (termasuk Visa on Arrival/VOA) serta aturan keluar-masuk wilayah Indonesia.

Baca juga:
🔗 WNA Wajib Hadir di Kantor Imigrasi untuk Perpanjangan Izin Tinggal


Penghormatan Budaya: Kunci Utama Menghindari Masalah

Smartraveller menyediakan panduan khusus do’s and don’ts di Indonesia, mencakup:

  • Etika Berpakaian: Menutup aurat saat mengunjungi pura atau area sakral.

  • Perilaku di Tempat Ibadah: Tidak mengganggu ritual keagamaan dan tidak memotret tanpa izin.

  • Sikap terhadap Simbol Agama: Menghindari tindakan yang dianggap merendahkan keyakinan lokal.

“Pelanggaran norma budaya/agama berat dapat berujung pada tuntutan pidana atau deportasi,” tegas pernyataan resmi tersebut.

Risiko Keracunan Metanol dalam Minuman

Peringatan ini menyoroti kasus keracunan metanol di lokasi hiburan malam Bali dan Lombok. Wisatawan disarankan:

  • Tidak meninggalkan minuman tanpa pengawasan.

  • Membeli alkohol hanya di tempat berizin dan terpercaya.

  • Waspada terhadap harga alkohol “terlalu murah” yang berpotensi tidak memenuhi standar keamanan.

Respon Pemerintah Bali: “Kepatuhan = Keamanan”

Menanggapi imbauan Australia, Kepala Dispar Bali I Wayan Sumarajaya menyatakan:

“Peringatan ini bukan penghalang, melainkan pengingat bersama. Jika wisatawan mematuhi aturan, kami jamin mereka akan aman dan nyaman di Bali.”

Ia menambahkan bahwa imbauan tersebut tidak berdampak negatif pada kunjungan warga Australia. Data menunjukkan tren kenaikan signifikan:

  • 2023 (Jan–Mei): 1.876.975 kunjungan

  • 2024 (periode sama): 2.391.860 kunjungan

  • 2025 (Jan–Mei): 2.663.734 kunjungan (Australia masih jadi sumber wisatawan terbesar Bali)

Baca juga:
🔗 Bali Terapkan Aturan Ketat untuk Wisatawan Asing


Kesimpulan: Kolaborasi untuk Pariwisata Berkelanjutan

Pemerintah Australia dan Bali sepakat bahwa keselamatan wisatawan dan penghormatan budaya adalah pondasi pariwisata berkelanjutan.

Upaya bersama seperti pemasangan rambu pantai multibahasa, sosialisasi etika wisata, serta penertiban minuman oplosan terus dilakukan untuk memastikan Bali tetap destinasi yang aman dan memesona.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *