Brigadir Jenderal Polisi Dr. Susilo Teguh Raharjo, M.Si., lahir di Demak, Jawa Tengah, pada 8 Maret 1968.
Sejak awal kariernya, ia dikenal sebagai sosok perwira tinggi Polri yang mengedepankan pendekatan humanis, rendah hati, dan berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia.
Dedikasinya terhadap dunia pendidikan mencerminkan prinsip lifelong learning belajar sepanjang hayat sebagai fondasi profesionalitas.
Perjalanan akademiknya sangat impresif lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1998.
Kemudian meraih gelar Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Semarang pada tahun 2020.
Tak berhenti di situ, beliau juga menuntaskan pendidikan magister di Program Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (2021).
Semua capaian ini dicapai di tengah padatnya tugas kepolisian sebuah bukti konsistensi dan tekad untuk terus belajar dan mengabdi melalui pendidikan.
Sejak 24 Januari 2022, Brigjen. Susilo dipercaya mengemban amanah sebagai Kepala Biro Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan (Karo Bindiklat) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Lemdiklat Polri).
Sebuah posisi strategis dalam mencetak kader-kader unggul Polri yang tidak hanya profesional, tapi juga berintegritas dan berkarakter.
Baca juga:
🔗 William Asnandar Simanjuntak: Dari Memimpin Polres hingga Menjaga Ruang Digital di Maluku Utara
Rekam jejak Brigjen. Susilo di institusi Polri membentang dari wilayah operasional hingga pembinaan akademik.
Dalam bidang komando lapangan, ia pernah menjabat sebagai:
Di bidang pendidikan dan pengembangan SDM, ia dikenal sebagai:
Perjalanan ini menunjukkan konsistensinya dalam menyeimbangkan peran teknis dan strategis menggabungkan pengalaman lapangan yang kaya dengan keahlian konseptual dan akademis dalam membentuk arah baru pendidikan Polri.
Dalam berbagai kesempatan, Brigjen. Susilo menegaskan bahwa adaptasi dan tanggung jawab adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan peralihan dari ranah operasional ke dunia pendidikan.
Ia tidak melihat tantangan sebagai beban, melainkan sebagai kewajiban untuk menyesuaikan diri dan mengambil peran strategis dalam perubahan.
“Tantangan terberat itu tidak ada. Yang ada adalah kewajiban kita untuk beradaptasi dengan lingkungan baru,” ujarnya tegas.
Itulah prinsip yang mengiringi setiap langkahnya, dari masa taruna hingga menduduki posisi jenderal. Nilai-nilai hidup yang selalu ia pegang:
“Selalu berbuat baik, tetap waspada, dan senantiasa bersyukur.”
Dalam pandangannya, pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu, tetapi juga misi suci untuk menanamkan nilai dan membentuk karakter anggota Polri masa depan.
Baca juga:
🔗 Brigjen Pol Waris Agono: Pemimpin Humanis
Kepemimpinan Brigjen. Susilo ditandai oleh sikap humanis, responsif, dan membumi. Meskipun memimpin di level strategis dan kerap menjadi pembicara dalam forum-forum penting, ia tak pernah kehilangan sentuhan personalnya.
Beberapa ucapannya yang khas menggambarkan gaya kepemimpinannya:
Gaya komunikasi yang rendah hati ini menciptakan ruang yang nyaman bagi siapa pun baik staf internal, mitra kerja, maupun peserta didik untuk belajar, bertanya, dan tumbuh bersama.
Kesederhanaan juga tercermin saat beliau merenungi foto masa lalunya sebagai taruna Akpol:
“Saya hanya tersenyum. Tidak pernah membayangkan bisa meraih pangkat jenderal cita-cita tertinggi di kepolisian,” tuturnya lirih.
Brigjen. Pol. Susilo Teguh Raharjo bukan sekadar pemimpin struktural dalam institusi Polri. Ia adalah sosok transformasional yang menjadikan pendidikan sebagai medan pengabdian utama.
Dengan pendekatan yang visioner dan menyentuh nurani, beliau menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, tanggung jawab, dan kejujuran dalam sistem pembelajaran kepolisian.
Di bawah kepemimpinannya, Lemdiklat Polri tidak hanya membangun kompetensi teknis, tetapi juga menumbuhkan karakter mulia dan integritas moral.
Inilah fondasi kuat yang dibutuhkan Polri untuk tetap relevan dan dipercaya masyarakat dalam menghadapi kompleksitas zaman.
Baca juga:
🔗 Kepemimpinan Sejati: Dampak, Bukan Jabatan